Ilustrasi kampanye Partai Persatuan Pembangunan (dok VOI)JAKARTA – Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau Rommy menilai kepemimpinan Muhamad Mardiono di partai berlambang Ka'bah perlu dievaluasi.“Dari awal saya mengatakan, harus ada evaluasi terhadap Mardiono,” kata Rommy dalam sebuah forum diskusi media, dikutip Senin 22 September.Ia beralasan, Mardiono menjabat sebagai Plt Ketua Umum PPP ketika partai gagal menembus parlemen pada Pemilu 2024. Menurut Rommy, sejak 1999 tidak ada partai politik yang terdepak dari Senayan bisa kembali masuk ke DPR RI.“Sebab dari tahun 1999 hingga hari ini, tidak ada satu pun partai politik yang keluar dari Senayan mampu kembali lagi,” ujarnya.Rommy pun menilai Mardiono tak layak memimpin PPP dan menyarankan agar tidak maju sebagai calon ketua umum (caketum) dalam Muktamar X. PPP dijadwalkan menggelar Muktamar X pada akhir September 2025 untuk menentukan ketua umum definitif.“Menurut saya, Pak Mardiono berhenti secara terhormat di Muktamar. Itu yang terbaik,” kata Rommy.Sementara itu, Sekretaris Majelis Syariah PPP Fadholan Musyaffa juga menyuarakan hal senada. Ia menyebut para ulama partai meminta Mardiono tidak mencalonkan diri lagi.Menurut Fadholan, Mardiono kerap mengabaikan masukan dari ulama dan kiai, sehingga partai gagal bertahan di parlemen. “Saran-saran dari Majelis DPP partai yang telah disampaikan secara tersurat kepada Plt Ketua Umum, sebanyak empat kali, tidak dihiraukan,” ujarnya.Fadholan berharap seluruh elemen PPP membuka diri bagi tokoh terbaik bangsa, baik dari internal maupun eksternal, untuk memimpin partai ke depan.“PPP membuka diri kepada tokoh-tokoh terbaik bangsa, baik dari dalam maupun luar kader PPP, yang memiliki niat untuk bergabung dan mengabdikan diri serta siap berjuang sungguh-sungguh bersama PPP,” kata Fadholan.