Perusahaan Teknologi China Dilarang Beli Chip AI Nvidia, Jensen Huang Kecewa

Wait 5 sec.

CEO NVIDIA Jensen Huang menyampaikan pemaparan dalam acara diskusi pada Indonesia AI Day di Jakarta, Kamis (14/11/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparanPemerintah China semakin memperketat langkahnya dalam membangun kemandirian teknologi. Regulator internet China melarang perusahaan teknologi terbesar di negaranya membeli chip kecerdasan buatan (AI) milik Nvidia.Larangan ini mencakup chip RTX Pro 6000D, produk khusus yang dirancang Nvidia untuk pasar China. Menurut laporan Financial Times (FT) yang berasal dari sumber yang mengetahui isu tersebut, perusahaan seperti ByteDance hingga Alibaba telah diminta menghentikan uji coba serta pemesanan chip tersebut.Keputusan Cyberspace Administration of China (CAC) ini membuat saham Nvidia turun sekitar 3% pada Rabu (18/9) waktu AS. Padahal sebelumnya, sejumlah perusahaan berencana memesan puluhan ribu unit 6000D dan sudah memulai tahap pengujian bersama pemasok server Nvidia.Larangan terbaru ini melampaui aturan sebelumnya yang hanya berfokus pada chip H20. Regulator menyimpulkan bahwa chip buatan dalam negeri kini memiliki kinerja sebanding, bahkan melampaui, produk Nvidia yang diizinkan diekspor ke China.Jensen Huang, CEO Nvidia. Foto: Rick Wilking/ReutersCEO Nvidia, Jensen Huang, menanggapi langkah tersebut dengan nada kecewa."Kita hanya bisa melayani sebuah pasar jika negara tersebut memang menginginkan kita ada di sana," ujar Huang.Saya kecewa dengan apa yang saya lihat. Namun, mereka memiliki agenda yang lebih besar untuk diselesaikan, antara China dan AS, dan saya memahaminya. Kami bersabar mengenai hal itu.- Jensen Huang, CEO Nvidia -Langkah China ini sejalan dengan dorongan untuk memperkuat industri semikonduktor lokal. Pemerintah menekan raksasa teknologi seperti Huawei, Cambricon, Alibaba, dan Baidu untuk meningkatkan kapasitas produksi chip AI domestik.Laporan terbaru bahkan menyebut China berambisi melipatgandakan hingga tiga kali lipat total produksi prosesor AI pada tahun depan."Pesan ini sekarang sudah jelas dan lantang," kata seorang eksekutif di salah satu perusahaan teknologi itu. "Sebelumnya, orang-orang berharap pasokan Nvidia akan kembali jika situasi geopolitik membaik. Kini, semua pihak harus bekerja sama untuk membangun sistem domestik."Sebelumnya, Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar China (SAMR) menemukan dugaan pelanggaran Undang-Undang Anti-monopoli yang dilakukan oleh raksasa teknologi Nvidia. Tidak dirinci seperti apa Nvidia melanggar UU Anti-monopoli China.