Jepang Dilaporkan Belum Mau Akui Negara Palestina, Apa Alasannya?

Wait 5 sec.

Seorang pria yang mengenakan bendera nasional Jepang mengunjungi Kuil Yasukuni di Tokyo, Jepang, Rabu (15/8/2018). Foto: Reuters/Kim Kyung-HoonJepang kemungkinan belum akan mengakui negara Palestina, dengan salah satu pertimbangannya posisi AS dalam konflik Israel-Hamas. AS merupakan sekutu Jepang yang paling penting.Dikutip dari The Mainichi, Rabu (17/9), sumber mengatakan PM Jepang Shigeru Ishiba tidak akan berpartisipasi dalam konferensi internasional yang membahas isu Palestina yang akan digelar sebelum debat tingkat tinggi di Markas Besar PBB di New York. Meski demikian, Ishiba tetap berencana hadir di Sidang Majelis Umum PBB akhir bulan ini.Pemerintah Jepang diperkirakan akan mengumumkan tidak akan mengakui negara Palestina dalam beberapa hari ke depan. Sumber itu mengatakan, pemerintah Jepang khawatir pengakuan terhadap Palestina akan memperkeras sikap Israel dan memperparah krisis kemanusiaan di Palestina."Jepang secara konsisten mendukung two-state solution, memahami keinginan Palestina untuk mendirikan negara yang merdeka, dan mendukung upaya mereka untuk mencapai tujuan itu," kata juru bicara pemerintah, Yoshimasa Hayashi."Kami sangat prihatin bahwa aksi militer Israel dapat merusak premis two-state solution," katanya lagi, menyinggung operasi darat militer Israel ke Gaza City pada Senin.Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan dari dapur umum, di tengah krisis kelaparan, di Nuseirat, Jalur Gaza tengah, Senin (20/7/2025). Foto: Ramadan Abed/REUTERSPada Minggu (14/9) lalu, Menteri Luar Negeri Jepang Takeshi Iwaya mengatakan, mengakui negara Palestina tidak akan menyelesaikan konflik dengan sendirinya. Pernyataan Iwaya itu dinilai sinyal Jepang berhati-hati menanggapi isu Palestina meski Gaza tengah menghadapi krisis kemanusiaan.Iwaya juga mengatakan, pengakuan memerlukan struktur pemerintahan yang dapat mengontrol seluruh wilayah Palestina. Menurutnya, keberadaan Hamas merupakan tantangan untuk mencapai kondisi itu."Pengakuan saja tidak akan menyelesaikan semua masalah," kata Iwaya.Dia mengatakan, pengakuan negara Palestina sedang dipertimbangkan secara komprehensif."Israel semakin memperkeras pendiriannya dalam merespons langkah komunitas internasional," ujarnya.PM Jepang Shigeru Ishiba, PM Italia Giorgia Meloni, Presiden Prancis Emmanuel Macron, PM Kanada Mark Carney, Presiden AS Donald Trump, PM Inggris Keir Starmer, dan Kanselir Jerman Friedrich Merz di KTT G7 di Kananaskis, Alberta, Kanada, Senin (16/6). Foto: Suzanne Plunkett/ REUTERSJepang yang miskin sumber daya alam sangat bergantung pada Timur Tengah untuk impor minyak mentah. Jepang secara tradisional menerapkan diplomasi yang seimbang antara negara-negara Islam dan Israel.Adapun sejumlah negara Barat, antara lain Prancis, menyatakan akan mengumumkan pengakuannya kepada Palestina dalam Sidang Umum PBB yang berlangsung 23-27 September nanti.Mereka mengikuti langkah Spanyol, Irlandia, dan Norwegia yang telah mengakui pada 2024.