Reog Ponorogo dan Ketoprak Hibur Penumpang KA di Stasiun Surabaya Gubeng

Wait 5 sec.

Parade budaya Reog Ponorogo di stasiun Surabaya Gubeng. Foto: Humas KAI Daop 8 SurabayaDalam rangka menyambut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kereta Api Indonesia ke-80 sekaligus sekaligus melestarikan budaya Nusantara, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 8 Surabaya menggelar Parade Budaya yang menampilkan pertunjukan Seni Reog Ponorogo oleh Group Tresno Budoyo serta pementasan ketoprak dengan lakon “Ande-Ande Lumut” oleh Sanggar Puri Kencono, Sabtu (20/9) sore.Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya KAI Daop 8 Surabaya untuk memperkuat nilai-nilai budaya lokal dan menghadirkan hiburan edukatif kepada masyarakat.Berlokasi di area stasiun Surabaya Gubeng, parade budaya diawali dengan atraksi Reog Ponorogo, seni tradisional dari Jawa Timur yang telah mendunia, kemudian dilanjutkan dengan pementasan cerita rakyat “Ande-Ande Lumut” dalam format teater tradisional yang dikemas secara modern.Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen KAI untuk mendekatkan masyarakat dengan kebudayaan lokal, sekaligus menciptakan ruang seni maupun budaya."Kami ingin mengangkat kekayaan budaya Indonesia agar lebih dekat dengan masyarakat, khususnya generasi muda. Melalui Parade Budaya dengan tema "Harmoni Budaya Dalam Jejak Kereta Api Lestari" ini kami mengajak masyarakat umum, pecinta seni, dan pelanggan setia kereta api untuk menikmati sajian budaya ini secara gratis," ungkapnya.Pada atraksi reog ini menampilkan iringan musik khas, tari warok, jathilan, dan barongan dengan busana serta tata rias yang megah dan penuh filosofi.Sementara itu pertunjukkan "Ande-Ande Lumut" dipilih karena memiliki pesan moral yang kuat tentang kejujuran dan kesetiaan, yang relevan bagi generasi masa kini.Pementasan ini menghadirkan kolaborasi antara seni tari, drama tradisional, dan musik gamelan, dibawakan secara atraktif namun tetap menjaga pakem budaya Jawa."Melalui kegiatan ini, kami ikut berperan aktif dalam mengangkat kearifan lokal, merawat, dan mengenalkan budaya Indonesia kepada publik yang lebih luas, sekaligus menjadi ajang promosi agar masyarakat dapat setia menggunakan moda tranportasi umum kereta api," pungkasnya.