Arts Lumiere Indonesia Festival, Muslim World Movie Screening (Virgi/VOI)JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) secara resmi meluncurkan sebuah inisiatif diplomasi kebudayaan baru bertajuk ALIF alias Arts Lumiere Indonesia Festival, Muslim World Movie Screening yang digelar pada 19 hingga 21 September.Acara ini menjadi langkah awal dari sebuah visi besar untuk memposisikan Indonesia di panggung global.Wakil Menteri Luar Negeri, Anis Matta, menjelaskan bahwa festival ini adalah permulaan dari sebuah perjalanan panjang."Ini adalah satu permulaan dari ide besar yang insyaallah akan kita wujudkan di tahun-tahun yang akan datang, yaitu bagaimana menjadikan Indonesia sebagai pusat budaya dunia Islam," ujar Anis Matta saat peluncuran Muslim World Movie Screening di Djakarta Theater, Jumat, 19 September.Festival perdana ini akan menayangkan 45 film pilihan dari total 62 film yang masuk dari 16 negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI)."Kita sengaja memulainya dari film karena saya pikir ini adalah produk kebudayaan yang paling bisa kita nikmati dan merupakan tempat untuk membicarakan banyak ide, pikiran, perasaan kita semuanya," tambahnya.Mengusung tema perdamaian di tengah maraknya konflik global, festival ini diharapkan dapat mendekatkan budaya antara Indonesia dengan negara-negara Islam lainnya.Masyarakat dapat mengakses dan menonton film-film ini secara gratis melalui pendaftaran di situs resmi Kemenlu.Peluncuran Festival Film Islam ALIF oleh Kemenlu mendapat dukungan penuh dari dua ikon perfilman Indonesia, Deddy Mizwar dan Christine Hakim.Keduanya menyambut baik inisiatif ini dan melihatnya sebagai langkah besar dalam diplomasi kebudayaan serta penyebaran nilai-nilai Islam yang damai.Deddy Mizwar, Ketua Umum Persatuan Perusahaan Film Indonesia, mengapresiasi langkah Kemenlu."Ini luar biasa ya, saya mengapresiasi eh Kemlu, dalam hal ini Pak Alis Matta, Wamenlu yang berinisiatif menyelenggarakan festival film negara Islam," ujarnya.Ia bahkan berharap ke depan kerja sama ini bisa merambah ke pembangunan infrastruktur seperti bioskop di daerah-daerah.Sementara itu, aktris senior Christine Hakim merasa sangat terharu. Baginya, festival ini adalah sarana penting untuk mengingatkan kembali nilai-nilai Islam yang sesungguhnya, yaitu cinta kasih dan perdamaian, yang seringkali disalahpahami."Yang terpenting adalah bagaimana melalui film-film ini, melalui festival ini kita bisa kembali kalau yang belum tahu menjadi tahu akan nilai-nilai yang diajarkan di dalam Islam," kata Christine.Ia bahkan menyebut bahwa upaya ini bisa menjadi bentuk jihad modern. "Jihad kita bisa lewat sinema ya," pungkasnya.