Pemkab Sleman Beri Penjelasan Terkait Surat Minta Rahasiakan Insiden KLB MBG

Wait 5 sec.

Bupati Sleman Harda Kiswaya, memberikan keterangan kepada wartawan mengenai guru honorer sekolah swasta yang jadi korban mafia tanah di Kabupaten Sleman, Rabu (14/5). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparanBupati Sleman Harda Kiswaya menjelaskan beredarnya surat yang meminta kerahasiaan apabila terjadi insiden Kejadian Luar Biasa (KLB) Makan Bergizi Gratis (MBG). Harda mengaku tak mengerti ada surat perjanjian tersebut. "Enggak ngerti saya. Iya. Saya enggak ngerti. enggak pernah tahu. Enggak ngerti. Karena saya enggak pernah diajak bicara, betul," kata Harda saat dihubungi, Sabtu (20/9).Surat itu berisi perjanjian antara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan sejumlah pihak. Namun, surat tersebut tak mencantumkan identitas pihak yang dimaksud. Surat perjanjian terkait MBG yang beredar di Whatsapp, berisi tentang sejumlah permintaan kerahasiaan. Foto: Dok. IstimewaSurat tersebut berisi tentang permintaan merahasiakan KLB seperti dugaan keracunan, ketidaklengkapan paket makanan, atau masalah serius lainnya, sampai pihak pertama atau SPPG menemukan solusi terbaik menyelesaikan kejadian tersebut. Harda merasa, surat yang berisi perjanjian itu tak baik karena seolah menutup evaluasi. "Ya, menurut saya enggak baik. Evaluasi itu kan bisa dari masyarakat. Bisa dari organisasinya itu yang dibentuk. Iya, toh Melalui unit-unitnya. Dan menurut saya, kalau dari masyarakat itu jauh lebih baik. Karena murni. Tanpa tendensi apa pun. Iya, kita harus mengakui kalau ada kelemahan. Ya, harus kita perbaiki, kalau saya lho," kata Harda.