Fungsi segitiga darurat mobil. (Dok. Freepik)YOGYAKARTA - Ketika sedang dalam perjalanan, mungkin Anda pernah melihat sebuah tanda segitiga pengaman yang dipasang di belakang mobil di jalan raya. Hal tersebut menjadi tanda atau sinyal kepada para pengendara lain di sekitar. Terlebih jika mobil berhenti di bahu hingga tengah jalan. Lantas apa saja fungsi segitiga darurat mobil sebenarnya? Simak ulasannya di bawah ini.Segitiga pengaman yang dipasang dapat menjadi sebuah tanda bahwa mobil dalam keadaan darurat sehingga harus berhenti. Mobil yang berhenti dapat dikarenakan adanya sebuah kerusakan.Namun, belum banyak yang memahami fungsi sebenarnya dari segitiga pengaman. Selain itu, segitiga pengaman ini harus dipasang karena memang ada landasan dasar hukum yang mengatur.Apa Itu Segitiga Pengaman Mobil?Segitiga pengaman merupakan perangkat keselamatan jalan yang dimanfaatkan untuk memberi peringatan kepada pengemudi kendaraan lain bahwa sebuah kendaraan sedang mogok atau terhenti di jalan.Biasanya, segitiga ini dipasang di jalan dan berposisi di belakang kendaraan yang terhenti atau mogok sebagai tanda bagi pengemudi lain tentang keberadaan kendaraan tersebut. Selain itu, segitiga pengaman disetting dengan warna cerah seperti merah atau oranye dan terbuat dari bahan yang tahan terhadap cuaca dan tahan lama.Hal ini menjadi bagian penting dari upaya untuk menjaga keselamatan pengemudi dan menghindari risiko kecelakaan di jalan.Fungsi Segitiga Darurat MobilFungsi dari segitiga pengaman akan membuat pengendara lain menentukan tindakan pencegahan yang dibutuhkan, misalnya mengurangi kecepatan, memperlambat laju kendaraan mereka, sehingga kemungkinan buruk seperti tabrakan beruntun yang berakibat fatal dapat terhindarkan. Misalnya, jika terjadi di area jalan tol, yang mana pada umumnya mobil melaju dengan kecepatan tinggi.Fungsi ini juga diterapkan di banyak negara. Peraturan lalu lintas di berbagai negara turut mengwajibkan penggunaan segitiga pengaman saat pengendara menghentikan mobil di jalan raya dalam keadaan darurat.Aturan Penggunaan Segitiga PengamanDasar hukum yang mengatur segitiga pengaman ini tertulis pada Pasal 12 Ayat 2 Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 72 Tahun 1993, yang berbunyi:Berbentuk segitiga sama sisi, terbuat dari bahan yang tidak mudah berkarat, memiliki panjang sisi 0,40 meter dan lebar 0,05 meter, berwarna merah dengan bagian dalam berlubang.Warna merah harus memantulkan cahaya saat terkena sinar lampu.Pada penggunaan segitiga pengaman mobil ini telah diatur dalam pasal 57 ayat 3 huruf C Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009. Dalam pemasangannya, segitiga pengaman ini harus diletakkan di depan dan belakang kendaraan yang berhenti.Pada pasal 121 UU No. 22/2009, setiap pengemudi kendaraan bermotor wajib memasang segitiga pengaman, lampu isyarat peringatan bahaya, atau isyarat lain pada saat berhenti atau parkir dalam kondisi darurat.Namun, dalam aturan ini pada dasarnya tidak berlaku untuk sepeda motor tanpa kereta atau bak samping. Dengan penjelasan lain, fitur lampu hazard atau isyarat bahaya pada dasarnya tidak dibutuhkan.Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor dan tidak memasang segitiga pengaman dan lampu isyarat tadi akan dikenakan pidana kurungan paling lama dua bulan atau denda maksimal Rp500 ribu. Aturan ini diatur dalam pasal 298.Bagi pengendara mobil, jika tidak membawa segitiga pengaman, akan dipidana kurungan paling lama satu bulan atau membayar denda Rp250 ribu. Hukuman ini tertuang dalam pasal 278 undang-undang yang sama.Bagaimana Cara Memasang Segitiga Pengaman Mobil?Untuk memasangnya, segitiga pengaman ini harus ditempatkan di permukaan jalan pada bagian depan dan belakang kendaraan. Segitiga harus diberi jarak minimal 4 meter dari posisi mobil berhenti dan jarak dari samping mobil tidak boleh lebih dari 40 cm. Pemasangan segitiga pengaman dapat dilakukan lebih jauh lagi jaraknya setelah memastikan arus kendaraan di jalan tersebut.Demikianlah ulasan mengenai fungsi segitiga darurat mobil. Semoga informasi ini bermanfaat! Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.