Trump-Xi Jinping Bicara Lewat Telepon, Bahas TikTok hingga Dagang

Wait 5 sec.

Presiden AS Donald Trump/FOTO via Instagram @whitehouseJAKARTA - Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali bicara di telepon untuk membicarakan arah hubungan kedua negara hingga isu-isu terkini seperti TikTok dan masalah dagang."Pada 19 September 2025 malam, Presiden Xi Jinping berbicara dengan Presiden AS Donald J Trump melalui telepon. Kedua presiden bertukar pandangan secara terbuka dan mendalam mengenai kondisi terkini hubungan China-AS dan isu-isu lain yang menjadi kepentingan bersama," demikian disebutkan dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Beijing pada Jumat (19/9) malam.Pembicaraan terakhir kedua presiden yang juga melalui telepon dilakukan pada 5 Juni 2025."Posisi China terkait isu TikTok jelas, pemerintah China menghormati keinginan perusahaan tersebut dan akan senang melihat negosiasi komersial yang produktif sesuai dengan aturan pasar menghasilkan solusi yang mematuhi hukum dan peraturan China serta mempertimbangkan kepentingan kedua belah pihak," kata pernyataan itu.AS diminta untuk menyediakan lingkungan yang terbuka, adil, dan non-diskriminatif bagi investor asal China."AS akan bekerja sama dengan China di bidang ekonomi dan perdagangan, serta mendukung tim mereka dalam mencapai kesepakatan yang tepat terkait TikTok melalui konsultasi. AS juga akan bekerja sama dengan China untuk perdamaian dunia," demikian disebutkan dalam keterangan tersebut.Presiden Xi disebut mengatakan China dan AS adalah sekutu yang berjuang bersama-sama selama Perang Dunia II.Dalam peringatan 80 tahun kemenangan Perang Perlawanan Rakyat China Melawan Agresi Jepang dan Perang Anti-Fasis, Presiden Xi menyebut pemerintah China juga mengundang keluarga pilot militer AS yaitu American Flying Tigers untuk menyaksikan parade di lapangan Tiananmen."Rakyat China tidak akan melupakan dukungan berharga dari AS dan negara-negara sekutu anti-fasis lainnya terhadap Perang Perlawanan China. Menghormati para pahlawan yang gugur dan mengenang sejarah sangat penting untuk menghargai perdamaian dan menciptakan masa depan yang lebih baik," demikian disebut.Presiden Xi juga menekankan pentingnya hubungan China-AS.China dan AS, ungkap Xi, sepenuhnya mampu saling membantu untuk mencapai kesuksesan dan kemakmuran bersama demi kebaikan kedua negara dan seluruh dunia.Namun, agar visi tersebut terwujud, kedua negara perlu bekerja keras dan sejalan untuk mewujudkan rasa saling menghormati, koeksistensi damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan."Negosiasi baru-baru ini antara pejabat China dan AS mencerminkan semangat kesetaraan, rasa hormat, dan saling menguntungkan. Mereka dapat terus menangani isu-isu penting dalam hubungan bilateral dengan baik dan mengupayakan hasil yang saling menguntungkan," demikian tertulis dalam keterangan itu.   China pun meminta agar AS menahan diri dari penerapan pembatasan perdagangan unilateral agar tidak mengganggu hasil dari beberapa putaran konsultasi antara kedua negara.Presiden Trump kemudian mengatakan parade China belakangan sangat fenomenal dan indah. Hubungan AS-China juga disebut sebagai hubungan bilateral yang paling penting."Kedua negara yang bekerja sama dapat mencapai banyak hal hebat yang bermanfaat bagi perdamaian dan stabilitas dunia. AS ingin menjalin hubungan jangka panjang yang besar dan hebat dengan China," demikian disebutkan.Sedangkan Presiden Donald Trump dalam akun @TruthSocial di X mengatakan panggilan teleponnya dengan Presiden Xi sangat produktif."Kami mencapai kemajuan dalam banyak isu yang sangat penting termasuk perdagangan, fentanil, perlunya mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina dan persetujuan Kesepakatan TikTok," ungkap Trump.Trump mengatakan ia dan Xi Jinping sepakat akan bertemu dalam KTT APEC di Korea Selatan."Saya juga akan pergi ke China pada awal tahun depan dan Presiden Xi juga akan datang ke AS pada waktu yang tepat. Panggilan telepon itu sangat baik, kami akan berbicara lagi melalui telepon, menghargai persetujuan TikTok, dan kami berdua berharap dapat bertemu di APEC!" kata Trump.Diketahui Mahkamah Agung AS memutuskan untuk mendukung undang-undang yang melarang penggunaan TikTok di AS bila pemilik media sosial tersebut, perusahaan teknologi China, ByteDance, tidak menjual sebagian sahamnya (divestasi) ke pihak di luar China dengan alasan kemananan nasional.Donald Trump kemudian memberikan sejumlah perpanjangan tenggat waktu bagi TikTok untuk melaksanakan keputusan tersebut. Perpanjangan terakhir seharusnya berakhir pada 17 September 2025.