Polisi soal Alasan Eko dan Bima ‘Menghilangkan Diri’: Ingin Hidup Mandiri

Wait 5 sec.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra memberikan keterangan pers terkait pengungkapan kasus pembunuhan kepala cabang Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/9/2025). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTOPolda Metro Jaya menemukan dua dari empat orang yang hilang usai rangkaian aksi unjuk rasa pada akhir Agustus 2025 kemarin. Pihak kepolisian mengungkap keduanya sengaja meninggalkan rumah karena ingin hidup mandiri.Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, menjelaskan Bima terakhir dilaporkan hilang di Polsek Cikarang Selatan pada 6 September 2025.“Ini dikarenakan setelah terakhir kali berpamitan kepada kerabatnya, yaitu pada tanggal 31 Agustus malam hari, pada saat itu untuk pergi ke Glodok,” kata Wira dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Kamis (18/9).Sesampainya di Malang, Bima tinggal sementara di sebuah hotel lalu berjualan mainan barongsai di kawasan Kelenteng Lama. Ia ditemukan tim pencarian Polda Metro Jaya pada 17 September.Bima Permana Putra, pedemo yang hilang, saat ditemukan oleh polisi di Malang. Foto: Dok. Istimewa“Dari hasil komunikasi kami dengan saudara Bima, beliau menyampaikan bahwa alasan kepergian meninggalkan rumah, hal tersebut dikarenakan karena beliau ingin hidup mandiri,” tegas Wira.Sementara itu, Direktur Reserse Siber (Dirsiber) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Roberto GM Pasaribu, mengungkap kronologis hilangnya Eko. Laporan pertama dibuat ibunya ke Polsek Cempaka Putih pada 3 September 2025.“Kemudian laporan ini diperkuat lagi oleh rekan dari Saudara Eko yang melaporkan melalui sarana hotline kepada lembaga pengaduan, dalam hal ini KontraS, pada tanggal 4 September 2025,” jelas Roberto.Salah satu orang hilang yang ditemukan usai rangkaian demo pada Agustus, Bima Permana Putra di Polda Metro Jaya, Kamis (18/9/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparanMenurutnya Roberto alasan Eko pergi juga sama seperti Bima. “Adapun alasan Saudara Eko mengapa yang bersangkutan sampai naik ikut kapal bekerja, untuk mencari nafkah dalam hal ini untuk kehidupan dan Saudara Eko sendiri ingin hidup secara mandiri,” ucapnya.Untuk diketahui, sejumlah orang sempat dilaporkan hilang usai demo berujung ricuh akhir Agustus lalu. Berdasarkan laporan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), per 11 September masih ada tiga orang dilaporkan hilang, yaitu:• Bima Permana Putra, terakhir di Glodok, hilang sejak 31 Agustus 2025.• M. Farhan Hamid, terakhir di Brimob Kwitang, hilang sejak 31 Agustus 2025.• Reno Syahputeradewo, terakhir di Brimob Kwitang, hilang sejak 30 Agustus 2025.Belakangan, Bima ditemukan di Malang setelah menempuh perjalanan dari Jakarta. Ia menjual motornya di Tegal seharga Rp 5 juta sebelum berjualan mainan barongsai.Sementara itu, Eko yang juga sempat hilang ditemukan pada 9 September di Kalimantan Tengah. Ia bekerja sebagai penangkap ikan di Kuala Jelai, Kabupaten Sukamara. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Ade Ary Syam Indradi, menegaskan Eko dalam keadaan sehat.“Tim melakukan pengecekan ke lokasi tersebut dan diketahui bahwa Saudara Eko Purnomo benar bekerja sebagai penangkap ikan di Kuala Jelai, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah,” kata Ade.