BRI: Potensi Ekonomi Hijau Indonesia Capai Rp 1.735 Triliun pada 2030

Wait 5 sec.

Executive Vice President ESG Group BRI Yosephine Ajeng Sekar Putih menyampaikan paparan saat kumparan Green Initiative Conference 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (18/9/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparanPT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI menyatakan transisi ekonomi hijau dipandang sebagai cara baru dalam menjalankan proses bisnis.Executive Vice President ESG Group BRI, Yosephine Ajeng Sekar Putih, menyatakan bahwa dari sisi komitmen, BRI disebut sangat serius dalam mendukung transisi hijau. Sejak tahun 2019, BRI telah mulai menghitung emisi gas rumah kaca, baik dari emisi operasional (scope 1), emisi dari listrik dan BBM (scope 2), maupun emisi terbesar yang berasal dari aktivitas pembiayaan.“Kemudian, kita juga sudah menghitung mengenai emisi terbesar dari perbankan yaitu emisi yang keluar dari pembiayaan. Bagaimana cara kita untuk menciptakan prosperity, ini kita harus melihat mengenai bagaimana salah satunya untuk menurunkan emisi,” ucap wanita yang akrab disapa Ajeng dalam gelaran kumparan Green Initiative Conference di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (18/9).Executive Vice President ESG Group BRI Yosephine Ajeng Sekar Putih menyampaikan paparan saat kumparan Green Initiative Conference 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (18/9/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparanDi sisi lain, Ajeng juga menilai bahwa terdapat banyak potensi ekonomi hijau di Indonesia. Merujuk pada data Bank Dunia, potensi ekonomi hijau Indonesia pada tahun 2030 dapat mencapai USD 105 miliar atau sekitar Rp 1.735 triliun (kurs Rp 16.527).“Kalau kita perhatian dari data World Bank tahun 2030 itu potensi ekonomi hijau Indonesia itu bisa mencapai 105 miliar (USD). Itu sangat kue yang luar biasa menurut saya, dan ini harus kita grab bersama-sama, ” sebut Ajeng.Selain itu, Ajeng membeberkan adanya potensi adanya 4,4 juta pekerjaan ramah lingkungan atau green job di Indonesia. Hal tersebut merupakan potensi yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia ke depannya.“Green job itu ada tersedia data, ada potensi untuk kita bisa mencapai 4,4 juta green job di ke depannya,” tutur Ajeng.Menurut dia, Indonesia harus bisa memanfaatkan peluang ini tanpa memperhatikan berbagai risiko yang ada atau balancing between the risk.“Ini adalah merupakan katalisator yang sangat, sangat efektif sekali terutama bagi kami di BRI di perbankan untuk melihat bahwa transisi hijau ini memang perlu dan harus kita lakukan mulai dari sekarang,” jelasnya.Executive Vice President ESG Group BRI Yosephine Ajeng Sekar Putih menyampaikan paparan saat kumparan Green Initiative Conference 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (18/9/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan