Benjolan di Sekitar Sendi Jangan Disepelekan, Bisa Jadi Gejala Kanker Tulang

Wait 5 sec.

Ilustrasi kanker tulang. (Freepik)JAKARTA - Kanker tulang termasuk salah satu penyakit yang jarang terjadi, namun dampaknya bisa sangat serius bagi kualitas hidup penderitanya.Penyakit ini tidak hanya mengganggu fungsi gerak tubuh, tetapi juga dapat memengaruhi kondisi emosional dan sosial pasien. Itulah sebabnya, memahami gejalanya sejak dini menjadi langkah penting agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat.Spesialis Orthopedi Traumatologi Konsultan Onkologi Eka Hospital BSD Tangerang, Muhammad Wahyudi, menjelaskan beberapa tanda awal kanker tulang sering kali mirip dengan keluhan kesehatan umum sehingga mudah diabaikan."Kelelahan, demam, dan penurunan berat badan secara drastis yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya menjadi salah satu dari gejala kanker tulang,” kata Wahyudi dalam media Gathering Eka Hospital di Jakarta, baru-baru ini.Ia menambahkan, gejala lain yang patut diwaspadai adalah nyeri tulang yang semakin terasa pada malam hari atau saat beraktivitas. Kadang muncul benjolan di sekitar sendi yang terasa lunak saat disentuh."Gejala lain yang bisa dirasakan adalah tulang menjadi lemah, sehingga mudah patah, bahkan tanpa cedera serius," ujarnya.Dari sisi medis, kanker tulang terbagi dalam beberapa jenis. Osteosarcoma, misalnya, banyak dialami anak-anak dan remaja karena muncul di jaringan tulang yang masih berkembang.Ada pula Ewing’s Sarcoma yang juga menyerang kelompok usia muda, biasanya berkembang di sumsum tulang. Sementara itu, Chondrosarcoma lebih sering ditemukan pada orang dewasa dan tumbuh dari jaringan tulang rawan.“Tanpa penanganan yang tepat, kanker tulang dapat menyebar ke organ lain. Penanganan yang efektif dapat mengurangi risiko ini dan meningkatkan peluang kesembuhan,” tegas Wahyudi.Meski penyebab pastinya belum diketahui, faktor risiko yang diduga berperan antara lain riwayat genetik, penyakit tulang tertentu, atau pernah menjalani terapi radiasi. Untuk memastikan diagnosis, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, tes pencitraan seperti X-ray, MRI, CT scan, hingga PET scan."Cara lain juga bisa biopsi tulang. Ini adalah prosedur paling akurat untuk diagnosis. Sampel jaringan tulang diambil dan diperiksa di laboratorium untuk memastikan keberadaan sel kanker,” tambahnya.Bagi masyarakat, menjaga kesehatan tulang tidak hanya sebatas menghindari cedera. Pola hidup sehat—seperti olahraga teratur, mengonsumsi makanan kaya kalsium dan vitamin D, serta menjauhi rokok dan alkohol dapat membantu tulang tetap kuat. Deteksi dini juga menjadi kunci agar penanganan bisa lebih efektif.Pilihan pengobatan kanker tulang cukup beragam, mulai dari operasi, kemoterapi, radioterapi, hingga terapi target dan imunoterapi. “Untuk pilihan terakhir ini bergantung pada kasus, dapat digunakan untuk menargetkan sel kanker secara spesifik atau meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh pasien,” jelas Wahyudi.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kanker tulang, masyarakat diharapkan lebih peduli terhadap tanda-tanda awal yang muncul. Edukasi dan gaya hidup sehat bukan hanya bermanfaat untuk pencegahan, tetapi juga memberikan peluang lebih besar untuk pulih bagi mereka yang terdiagnosis.