Ilustrasi prajurit militer (Unsplash-Bao Menglong)JAKARTA - Kubu oposisi Pemerintah Sudan Selatan mengatakan telah salah mengidentifikasi pendukungnya Luka Gathok Nyuon tewas dalam tahanan. Nyuon disebut-sebut terjaring operasi penangkapan besar-besaran aparat pemerintah yang berkuasa. Pihak oposisi sebelumnya mengatakan Nyuon yang menjabat pengawal pemimpin oposisi sekaligus ajudan mantan wakil presiden Sudan, Riek Machar, ditangkap aparat dan tewas dalam penahanan. Namun, kantor pemimpin oposisi Sudan tak lama mengklarifikasi hal itu keliru. Foto yang menjadi bukti kematian Nyuon bukan keadaan terkini yang bersangkutan. “Saya baru menyadari bahwa foto ini sebenarnya diambil beberapa tahun yang lalu di penjara Rumbek dan tidak... (menunjukkan) rekan kami yang gugur,” kata juru bicara partai oposisi, SPLA-IO, Lam Paul Gabriel, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, Senin 22 September Meski demikian, pihak oposisi enggan memberikan detail tentang keadaan pengawal tersebut saat ini. Pemerintah Sudan Selatan yang berkuasa saat ini dipimpin Presiden Sudan Salva Kiir telah memenjarakan puluhan anggota oposisi dalam beberapa bulan terakhir atas tudingan mengobarkan kekerasan di negara tersebut. Pihak oposisi mengatakan Kiir berusaha mengonsolidasikan kekuasaan dan secara efektif menghancurkan kesepakatan pembagian kekuasaan di Sudan Selatan tahun 2018. Kesepakatan itu menjadi awal berakhirnya perang saudara selama lima tahun yang telah menhancurkan Sudan Selatan dan menewaskan sekitar 400.000 orang. Machar, rival lama Kiir, yang berasal dari kubu oposisi dicopot dari jabatannya sebagai wakil presiden Sudan dalam pemerintahan persatuan dan akan diadili mulai Senin hari ini atas tuduhan pengkhianatan dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Machar dituduh berkordinasi dengan kelompok milisi Tentara Putih menyerang pangkalan militer Sudan Selatan. Namun, tuduhan itu dibantah oleh partainya oposisi. Para pendukung oposisi menuduh Pemerintah Sudan Selatan memenjarakan lebih dari 100 "pejabat dan perwira" yang merupakan kolega Machar. Penahanan itu acap kali diiringi kekerasan, termasuk penyiksaan, kelaparan, dan penolakan perawatan medis. Sudan Selatan, salah satu negara termiskin di dunia, telah mengalami ketidakstabilan politik, hukum dan keamanan sejak merdeka dari Sudan pada tahun 2011.