Kepala BNPT Komjen Pol. Eddy Hartono menyatakan bahwa konten-konten tersebut tersebar di berbagai platform, dengan dominasi Facebook (5.074 akun), disusul WhatsApp (394 akun/grup), media daring (433 link), Instagram (222 akun), dan Twitter/X (159 akun). Konten terbanyak berupa propaganda (4.863 temuan), diikuti pelaksanaan serangan (817 temuan) dan pendanaan (424 temuan). BNPT berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital untuk menutup akun dan menurunkan konten, serta menggencarkan program kontra-radikalisasi melalui pendekatan kontra-ideologi, kontra-narasi, dan kontra-propaganda.Langkah ini bertujuan memitigasi penyebaran paham radikal yang dapat memengaruhi generasi muda dan masyarakat luas.