Aksi Vanezya Artha Nafasta di pertandingan semifinal U-13 Putri Polytron Superliga Junior 2025 antara PB Champion Klaten melawan PB Jaya Raya Solo yang berlangsung di GOR Djarum, Sabtu (20/9). Foto: DjarumPolytron Superliga Junior 2025 menjadi kawah candradimuka bagi para pebulu tangkis muda menggembleng kemampuan dan teknik mereka di atas lapangan dalam format beregu. Tak hanya bagi atlet-atlet Indonesia, turnamen bergengsi persembahan Bakti Olahraga Djarum Foundation dan Polytron ini juga memantik minat pebulu tangkis mancanegara.Direktur Polytron Superliga Junior, Achmad Budiharto, mengaku bangga dengan antusias para peserta. Budiharto juga mengatakan kualitas para pemain Indonesia tidak kalah jika dibandingkan dengan atlet dari luar negeri.“Saya sebagai panitia dan juga sebagai Direktur Superliga merasa bangga, ya. Bangga dan juga senang karena melihat antusias dari para pesertanya. Kita lihat memang secara kualitas kita bisa melihat sendiri bahwa ternyata pemain-pemain Indonesia juga tidak ketinggalan dibandingkan dengan pemain-pemain dari luar negeri,” ucap Budiharto kepada wartawan.“Karena memang tahun ini kita sengaja mengundang pemain-pemain dari luar negeri lebih banyak dari biasanya, ya. Dan lagi, hal yang baru adalah kali ini kita menambah dua kategori lagi. Kalau biasanya hanya U-19 dan U-17, kali ini kita mengembangkan kategori baru, yaitu untuk usia under fifteen dan under thirteen,” tambahnya.Suasana pertandingan bulu tangkis Polytron Superliga Junior 2025 selama Senin (15/9) hingga Minggu (21/9) di GOR Djarum, Kota Kudus, Jawa Tengah. Foto: Dok. PB DjarumPolytron Superliga Junior 2025 resmi berlangsung di GOR Djarum Jati, Kudus, Jawa Tengah, pada 15-21 September. Turnamen beregu bergengsi ini diikuti 654 atlet muda dari 8 negara, yaitu Indonesia, Polandia, Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, China Taipei, Thailand, dan Filipina.Kompetisi digelar dengan format ala Thomas & Uber Cup, membagi pertandingan dalam empat kelompok umur: U-13, U-15, U-17, dan U-19, baik putra maupun putri.