Pernikahan Palsu Jadi Modus Sindikat TPPO Kirim Gadis Sukabumi ke China

Wait 5 sec.

Ilustrasi perdagangan manusia. Foto: ShutterstockRR (23), seorang perempuan asal Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Ia kini berada di Guangzhou, China, disekap dan mengalami kekerasan oleh seorang pria China berinisial TCC yang kini mengeklaim suami RR.Rupanya ada modus pernikahan palsu yang dilakukan oleh sindikat perdagangan orang di Indonesia itu untuk memuluskan keberangkatan korban ke China. Pernikahan itu dilakukan secara terpaksa oleh korban.RR terjerat oleh sindikat perdagangan orang itu karena tergiur iklan pekerjaan di luar negeri sebagai asisten rumah tangga (ART) yang beredar di media sosial. Rupanya ia tertipu hingga menjadi korban perdagangan orang.Sindikat perdagangan orang itu sempat menyekap RR di wilayah Bogor pada akhir April lalu sebelum mengirimnya ke China. Selama penyekapan, ia mendapat berbagai ancaman verbal.Dalam masa penyekapan itulah pernikahan palsu itu digelar. Pengantin prianya ialah TCC yang dihadirkan melalui video call. Sementara wali maupun saksi adalah orang-orang yang ditunjuk oleh sindikat tersebut. Tidak ada yang dikenal oleh RR.“Di Bogor itu dia disekap selama dua minggu di sebuah ruangan, terus diancam secara verbal. Begitu keluar ruangan, tiba-tiba sudah berkumpul orang-orang, terus ada yang bilang, ‘siapa saksinya, walinya siapa’. Tiba-tiba ada orang yang menjadi walinya, lalu ada transleter bahasa China. Di sana ngomong di sini ngomong secara online, ternyata itu pernikahan,” ujar kuasa hukum keluarga RR, Rangga Suria Danuningrat, kepada kumparan, Minggu (21/9).Rangga menjelaskan bahwa saat itu RR hanya diarahkan untuk menjawab 'iya' ketika ditanya oleh pihak yang terlibat. Ia tidak menyadari bahwa proses tersebut adalah pernikahan, karena para pelaku menyampaikan bahwa semua itu hanya demi kelancaran proses pembuatan visa.“[Kalau] ditanya suruh bilang iya. Setelah itu ditanya ini untuk apa? Itu untuk memuluskan visa. Ternyata belakangan baru diketahui bahwa dia dinikahkan,” ungkap Rangga."Yah, sepertinya modus operandinya seperti itu, jadi ini sudah kelihatannya rapi dan kelihatannya sudah terbiasa lancar, terus terperdaya dengan iming-iming dengan segala macam. Dicari yang polos serta adanya ancaman untuk tidak memberitahukan kepada orang tua mereka,” imbuh Rangga.Dari Bogor itu, selanjutnya RR diberangkatkan ke China pada Mei. Kasus ini telah diketahui oleh KJRI Guangzhou. Kepolisian setempat juga sudah mendatangi tempat tinggalnya. Namun, pelaku menggunakan status pernikahan palsu tersebut untuk terhindar dari dugaan penyekapan.”Namanya ada BAP, berarti ada pemeriksaan polisi, ada keterlibatan polisi, polisi berarti menyelidik,” ujar Rangga.Laporkan Sindikat Perdagangan OrangRangga menyatakan sindikat perdaganga orang itu telah dilaporkan ke Polres Sukabumi Kota pada 9 September 2025. Ada 4 orang yang dilaporkan yakni JA, Y, A, dan L alias KG. Mereka memiliki berbagai peran mulai dari yang ditemui oleh RR di Cugenang, Cianjur, di Bogor serta yang di Jakarta.“Ada 4 orang [yang dilaporkan], yang 1 dari Bogor, 2 dari Cugenang, 1 dia orang Jakarta tapi dia bisa bahasa China, [perannya] dia yang menyambungkan komunikasi dengan orang China itu,” ujarnya.Keberangkatan RR ke China itu tanpa diketahui oleh pihak keluarga. Mereka baru mengetahui kalau RR ada di China pada Agustus. Sementara RR baru menceritakan kasusnya pada awal September.Semua itu berawal karena tergiur tawaran bekerja di luar negeri menjadi Asisten Rumah Tangga (ART) dengan gaji Rp 15 juta sampai Rp 30 juta per bulan. Dia berharap, dengan upah itu, bisa mengubah nasib keluarganya, mengingat dirinya yang merupakan tulang punggung. Kini RR berharap bisa segera pulang ke Indonesia.