Ilustrasi gerakan Stop Tot Tot Wut Wut untuk pengendara yang resah terhadap kendaraan yang menghidupkan sirine tanpa adanya keadaan darurat/Dokumen Kumparan. Sedang viral di media sosial mengenai gerakan bertajuk "Stop Tot Tot Wut Wut" sebagai gerakan masyarakat yang protes terhadap kendaraan pengguna sirine, strobo dan rotator. Mereka menerobos jalan raya tanpa kepentingan darurat.Gerakan ini muncul dari pengalaman masyarakat yang mengeluh terhadap tingkah arogan pengendara yang menerobos kemacetan dengan menggunakan sirine.Saat ditanyai ke beberapa warga Palembang mengenai fenomena tersebut, Raden Arkaan Hakim, salah satu pengendara sepeda motor mengaku seringkali bertemu dengan pengendara mobil seperti itu.Ia berpendapat bahwa seharusnya polisi lalu lintas dapat memberikan sanksi kepada pengendara yang menyalakan sirine, tanpa adanya kepentingan darurat."Mereka (pengendara yang menyalakan sirine) hanya sombong dan maunya cepat saja. Padahal mereka tidak punya kepentingan darurat yang mengharuskan kami memberi jalan. Kalau ambulans kan jelas, tapi untuk orang-orang yang mau cepat saja, kami juga punya urusan masing-masing," jelasnya kesal.Ia juga mengatakan bahwa ia setuju dengan gerakan tersebut. Ia menganggap bahwa tidak ada salahnya jika kita tidak memberi jalan kepada pengendara yang arogan untuk melintas tanpa kepentingan darurat."Iya, menurut saya kita harus menormalisasi tidak memberi jalan kepada pengendara yang menggunakan sirine, kecuali ambulans dan polisi," katanya.Kemudian, salah satu pengendara sepeda motor dan juga seorang guru di salah satu SMA di Kota Palembang, Riyadi Oyad, mengatakan bahwa ia sering menemukan mobil dengan pelat biasa yang menggunakan sirine di jalanan."Kebanyakan mobilnya warna hitam ya, kadang juga pelatnya biasa, bukan pelat dinas," katanya.Lanjutnya, saat mobil tersebut melintas mau tidak mau pengendara lain terpaksa minggir untuk menghindari bunyi tersebut. Menurutnya, secara tidak langsung suara sirine tersebut adalah simbol untuk memberi perintah terhadap pengguna jalan lain untuk minggir."Secara tidak langsung itu sebuah perintah minggir untuk para pengguna jalan lain. Kadang sirine itu disalahgunakan orang-orang yang tidak bertanggung jawab," timpalnya.Ia juga menambahkan bahwa sirine seharusnya digunakan untuk kepentingan yang darurat dan mendesak, bukan untuk kepentingan pribadi atau sebagai penanda atas status sosial seseorang."Kurang tepat saja jika dinyalakan untuk kepentingan pribadi atau untuk menandakan bahwa ia (pengguna sirine) pejabat," pungkasnya.