Warga desa bergotong royong membangun jembatan darurat dari bambu pada Sabtu (20/9/2025) setelah jembatan Kali Tutur terputus akibat hujan deras. ANTARA/HO-Diskominfo LumajangLUMAJANG – Warga dari sejumlah desa bergotong royong membangun jembatan darurat penghubung dua kecamatan di Desa Kandang Tepus, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, setelah Jembatan Kali Tutur putus diterjang derasnya arus sungai. “Putusnya jembatan penghubung Kecamatan Senduro dengan Gucialit mendorong semangat kebersamaan warga. Tanpa menunggu bantuan, masyarakat dari beberapa desa bersatu membangun jembatan darurat dari bambu untuk memastikan akses tetap terbuka bagi kegiatan sehari-hari dan kebutuhan vital,” kata Kepala Desa Kandang Tepus, Suryadi, di Lumajang, Antara, Minggu, 21 September. Menurut Suryadi, partisipasi warga sangat tinggi. Ratusan orang bekerja bersama, bahkan saat malam hari jembatan tetap diberi penerangan agar warga bisa melintas dengan aman. Jembatan darurat itu memastikan anak-anak tetap bisa bersekolah, hasil panen petani tersalurkan, dan warga memiliki akses ke fasilitas kesehatan serta tempat ibadah. “Lebih dari itu, jembatan tersebut menjadi wujud nyata kepedulian, tanggung jawab, dan semangat kebersamaan masyarakat yang menunjukkan bagaimana nilai sosial menjadi kekuatan utama menghadapi tantangan,” ujarnya. Bupati Lumajang Indah Amperawati yang meninjau lokasi memberikan apresiasi terhadap inisiatif warga. Menurut dia, gotong royong tersebut menunjukkan ketangguhan, solidaritas, dan kepedulian masyarakat sebagai pondasi pembangunan desa. “Nilai-nilai itu tak ternilai dan menjadi modal sosial yang kuat untuk kemajuan masyarakat. Peristiwa ini menegaskan bahwa solidaritas dan kerja sama yang tulus mampu menjaga kelancaran kehidupan desa dan memperkuat hubungan antarwarga,” kata Indah. Suryadi menambahkan, jembatan darurat segera diperkuat agar kendaraan roda dua bisa melintas dengan aman. Sementara itu, pembangunan jembatan permanen tengah disiapkan dengan alokasi anggaran melalui mekanisme khusus. Sebelumnya, jembatan yang berada di perbatasan Desa Kandangan dan Kandang Tepus, Kecamatan Senduro, terputus akibat hujan deras yang mengguyur kawasan setempat pada Jumat (19/9). Akibatnya, warga harus memutar sejauh 15 kilometer.