Pengunjung memindai kode pembayaran digital saat sosialisasi penggunaan QRIS Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau (KPw BI Kepri) pada gelaran pasar murah di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (21/2/2025). Foto: ANTARA FOTO/Teguh PrihatnaBank Indonesia (BI) mencatat jumlah merchant atau pedagang yang menggunakan QRIS sudah mencapai 40 juta per akhir Agustus 2025. Angka ini sudah mencapai 113 persen dari target.Selain itu, jumlah transaksi menggunakan QRIS juga sudah mencapai Rp 8,86 miliar atau 136 persen dari target. Adapun merchant yang menggunakan QRIS lebih banyak UMKM.“Penggunanya juga sudah mencapai 57,6 juta jadi, ini 85 persen dari target. Dan dari semuanya itu 93 persen dari merchant itu adalah UMKM,” ujar Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur, Rabu (17/9). Filia memastikan tak ada QRIS palsu yang digunakan untuk transaksi. Yang ada adalah QRIS yang digunakan tidak sesuai seperti bukan menggunakan kode QRIS yang benar.Deputi Gubernur, Bank Indonesia (BI), Filianingsih Hendrata di Kompleks Parlemen, Selasa (14/2/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparanDia memberi contoh terkait hal tersebut. Menurutnya, bisa saja ada pedagang yang tidak menggunakan QRIS miliknya sendiri sehingga pembeli tidak bisa melakukan scan atau sebaliknya.“Yang ada pedagang mungkin bisa saja pedagangnya memakai bukan QR-nya sendiri tapi QR-nya orang gitu ya sehingga pembeli itu bisa saja salah scan QR-nya. Nah sebaliknya pedagang juga sama, bisa saja pembelinya nakal dia sudah menyiapkan seperti bukti transfernya gitu ya,” jelasnya. Menurut Filia, pedagang/merchant maupun pembeli perlu mencermati beberapa hal detail terkait transaksi melalui QRIS. Untuk pedagang, Filianingsih mencontohkan hal yang perlu dicermati adalah adanya notifikasi bahwa ada dana yang masuk setelah transaksi.Selain itu, ia juga menekankan pentingnya edukasi mengenai transaksi menggunakan QRIS untuk menjaga keamanan bersama.“Jadi kembali lagi siapa yang bertugas untuk edukasi, edukasi ini tugas dari kita semua karena memperhatikan bahwa QRIS ini sekarang sudah menjadi pilihan utama gitu untuk transaksi retail. Jadi artinya pedagang, pembeli, otoritas, ASPI dan industri semua sama-sama bertanggung jawab untuk menjaga keamanan dari transaksi QRIS ini,” kata Filianingsih.