UE Konfirmasi Serangan Ransomware di Sejumlah Bandara, Chek-In Kembali Ditulis Tangan

Wait 5 sec.

Suasana Heathrow—bandara tersibuk di Eropa—masih mengalami gangguan hingga hari Senin. (foto: x @Topi1465795)JAKARTA  – Gangguan operasional di sejumlah bandara besar di Eropa dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh serangan ransomware. Ini menurut pernyataan Badan Keamanan Siber Uni Eropa (ENISA) pada Senin, 22 September. Serangan ini menyoroti risiko yang semakin meningkat terhadap infrastruktur kritis dan industri akibat serangan siber.Serangan tersebut mengganggu sistem check-in otomatis yang disediakan oleh Collins Aerospace, anak perusahaan RTX, yang berdampak pada puluhan penerbangan dan ribuan penumpang sejak Jumat, 19 September. Beberapa bandara besar, termasuk Brussels dan London Heathrow—bandara tersibuk di Eropa—masih mengalami gangguan hingga hari Senin.ENISA menyatakan bahwa pihak berwenang sedang menyelidiki perangkat lunak berbahaya yang mengunci data hingga korban membayar tebusan untuk memulihkan akses. Namun, ENISA tidak menyebutkan asal serangan ransomware tersebut.Serangan Siber Makin Terlihat, Bukan Makin SeringRafe Pilling, direktur intelijen ancaman di perusahaan keamanan siber Inggris Sophos, mengatakan bahwa serangan ransomware cenderung menargetkan korban terkenal karena menarik perhatian besar. Namun, ia menegaskan bahwa frekuensi serangan semacam ini tidak meningkat.“Serangan yang mengganggu semakin terlihat di Eropa, tetapi visibilitas tidak selalu berarti frekuensi,” ujarnya seperti dikutip VOI dari Reuters. Ia menambahkan bahwa serangan berskala besar yang berdampak pada dunia fisik masih merupakan pengecualian, bukan hal yang umum.Menurut survei dari kelompok industri Jerman, Bitkom, yang melibatkan sekitar 1.000 perusahaan, ransomware adalah jenis serangan siber yang paling umum, dengan satu dari tujuh perusahaan pernah membayar tebusan.Collins Aerospace menyatakan pada Senin bahwa mereka sedang bekerja sama dengan bandara yang terdampak, termasuk Brussels dan London Heathrow, dan berada pada tahap akhir pembaruan untuk memulihkan fungsi penuh sistem check-in.Bandara Berlin, yang menghadapi lonjakan penumpang akibat Berlin Marathon, belum berhasil memulihkan sistem check-in otomatis dan melaporkan keterlambatan lebih dari satu jam untuk keberangkatan. Seorang penumpang menggambarkan proses boarding seperti kembali ke era awal penerbangan komersial, dengan boarding pass ditulis tangan.Bandara Brussels menggunakan iPad dan laptop untuk check-in online. Dari sekitar 550 penerbangan yang berangkat dan tiba, 60 penerbangan harus dibatalkan pada hari Senin. Sementara itu, Bandara Dublin melaporkan dampak “minimal” dengan beberapa proses manual diterapkan.Serangan siber juga telah menargetkan perusahaan dan pemerintah dalam beberapa bulan terakhir. Produsen mobil mewah Jaguar Land Rover, misalnya, terpaksa menghentikan produksi akibat serangan siber. Di Australia, Optus menyebutkan bahwa gangguan panggilan darurat pekan lalu disebabkan oleh penyimpangan dari prosedur yang ditetapkan selama pembaruan jaringan.Gangguan ini menunjukkan betapa rentannya infrastruktur kritis terhadap serangan siber, mendorong urgensi untuk meningkatkan keamanan digital di berbagai sektor.