Mentan Amran Jamin Pupuk Subsidi Lancar, Produktivitas Pertanian Terjaga

Wait 5 sec.

Arsip - Sejumlah karung pupuk subsidi jenis urea yang siap ditebus petani di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu (6/8/2025). ANTARA/HariantoJAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan stok pupuk subsidi nasional dalam kondisi aman sehingga kebutuhan petani terpenuhi tepat waktu dan mendukung ketahanan pangan Indonesia secara berkelanjutan. “Kita pastikan pupuk subsidi tersedia, cukup, dan dapat diakses petani. Ini penting untuk menjaga produktivitas nasional sekaligus memperkuat ketahanan pangan,” ujar Mentan dalam keterangan di Jakarta, Antara, Minggu, 21 September.  Pemerintah memastikan stok pupuk subsidi aman hingga akhir tahun dan menjamin kebutuhan petani untuk musim tanam Oktober–Maret (Okmar) 2025/2026. Hingga 18 September 2025, realisasi penyaluran pupuk subsidi telah mencapai 56,45 persen atau setara 5,6 juta ton dari total alokasi nasional sebesar 9,5 juta ton. Mentan menyatakan pupuk subsidi merupakan instrumen strategis untuk menjaga stabilitas produksi pangan nasional. Dengan pasokan pupuk yang terjamin dan semangat petani yang terus tumbuh, Mentan Amran optimistis swasembada beras dapat terwujud lebih cepat dari target. “Insya Allah tahun ini mimpi kita untuk swasembada beras dapat terwujud. Target yang seharusnya dicapai dalam empat tahun, Insya Allah bisa kita raih lebih cepat pada tahun ini,” tegas Mentan. Sebagai upaya memastikan hal itu, Kementerian Pertanian memperkuat tata kelola distribusi pupuk dengan mengedepankan prinsip 7T yakni tepat waktu, tepat jumlah, tepat tempat, tepat harga, tepat jenis, tepat mutu, dan tepat penerima. Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Andi Nur Alam Syah menambahkan stok pupuk nasional telah disiapkan sesuai kebutuhan musim tanam. Skema penebusan pupuk melalui KTP dan Kartu Tani juga terus dipermudah. “Skema penebusan dengan KTP atau Kartu Tani semakin memudahkan petani. Prinsipnya, tidak ada alasan petani kesulitan mendapatkan pupuk,” jelas Andi. Pengawasan ketat melibatkan produsen, distributor, kios, pemerintah daerah, hingga aparat penegak hukum untuk mencegah penyimpangan distribusi. Dengan tata kelola yang lebih baik dan penebusan yang sederhana, pupuk subsidi diharapkan mampu mendongkrak produktivitas pertanian sekaligus mendukung target swasembada pangan nasional. Sejumlah petani juga merasakan manfaatnya. Sunardi, anggota Kelompok Tani (Poktan) Mulyo Lestari Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, menyebut ketersediaan pupuk di wilayahnya berjalan lancar. “Khususnya di wilayah kami, masalah pupuk aman, sesuai dengan kuota-kuota petani ketika mau menebusnya,” ujarnya.  Senada, Hamid dari Poktan Sari Padi, Desa Wanasari, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi mengaku bersyukur karena bisa mengakses pupuk subsidi dengan mudah sehingga dapat meningkatkan produktivitas pertaniannya. “Alhamdulillah, pupuk lancar untuk penanaman Oktober nanti tersedia,” kata Hamid.