Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, Selasa (3/6). Foto: Najma Ramadhanya/kumparanKementerian Pertanian (Kementan) mencatat hingga 18 September 2025 realisasi penyaluran pupuk subsidi baru mencapai 5,6 juta ton atau setara 56,45 persen dari total alokasi nasional sebesar 9,5 juta ton.Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan dengan angka ini pemerintah bisa memastikan stok pupuk subsidi aman hingga akhir tahun. Dengan demikian, kebutuhan petani untuk musim tanam Oktober–Maret 2025/2026 bisa terjamin.“Kita pastikan pupuk subsidi tersedia, cukup, dan dapat diakses petani. Ini penting untuk menjaga produktivitas nasional sekaligus memperkuat ketahanan pangan,” ujar Amran dalam keterangannya, Minggu (21/9).Penyaluran pupuk subsidi. Foto: Pupuk IndonesiaPemerintah mengalokasikan kuota pupuk subsidi sebanyak 9,55 juta ton sepanjang 2025, yang meliputi 4,63 juta ton Urea, 4,27 juta ton NPK, 147 ribu ton NPK untuk Kakao, dan 500 ribu ton pupuk organik. Angka ini meningkat cukup signifikan atau lebih dari 200 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 4,68 juta ton.Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Andi Nur Alam Syah juga mengatakan pemerintah memang telah menyiapkan stok nasional pupuk sesuai kebutuhan musim tanam.Kemudian skema penebusan pupuk melalui KTP dan Kartu Tani juga terus dipermudah. Hal ini dilakukan seiring dengan pengetatan pengawasan dengan melibatkan produsen, distributor, kios, pemerintah daerah, hingga aparat penegak hukum untuk mencegah penyimpangan.“Skema penebusan dengan KTP atau Kartu Tani juga semakin memudahkan petani. Prinsipnya, tidak ada alasan petani kesulitan mendapatkan pupuk,” jelas Andi.