Wall Street Catat Rekor Tertinggi, Didukung Kenaikan Saham Teknologi

Wait 5 sec.

Ilustrasi Wall Street. Foto: ShutterstockTiga indeks utama Wall Street kembali mencetak rekor penutupan tertinggi pada Jumat (19/9), menandai dua hari berturut-turut berada di level puncak. Lonjakan ini didorong oleh laporan laba optimis FedEx dan meningkatnya saham teknologi. Volume perdagangan juga mencatat rekor tertinggi sejak April.Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 172,85 poin atau 0,37 persen menjadi 46.315,27. S&P 500 bertambah 32,40 poin atau 0,49 persen ke level 6.664,36, sementara Nasdaq Composite menguat 160,75 poin atau 0,72 persen menjadi 22.631,48.Sepanjang pekan, S&P 500 naik 1,2 persen, Nasdaq menguat 2,2 persen, dan Dow bertambah 1,05 persen. Kenaikan ini didukung keputusan The Federal Reserve memangkas suku bunga untuk pertama kalinya tahun ini pada Rabu, serta sinyal adanya pelonggaran kebijakan moneter lanjutan.Volume perdagangan saham AS pada Jumat tercatat 27,78 miliar lembar, jauh di atas rata-rata harian 20 hari terakhir sebesar 17,41 miliar. Aktivitas perdagangan terakhir kali setinggi ini pada April, saat pasar bergejolak akibat pengumuman tarif Presiden AS Donald Trump.Kinerja saham FedEx menjadi salah satu pendorong utama. Saham perusahaan jasa pengiriman itu melesat 2,3 persen setelah laporan laba dan pendapatannya melampaui perkiraan analis. Efisiensi biaya dan pengiriman domestik yang kuat mampu menutup pelemahan di pasar internasional.Apple juga mencatat kenaikan signifikan sebesar 3,2 persen, usai mendapat peningkatan target harga dari JP Morgan. Saham Palantir Technologies dan Oracle turut mendukung sektor teknologi S&P 500 yang naik 1,19 persen. Secara keseluruhan, tujuh dari 11 sektor S&P ditutup menguat, sementara sektor energi menjadi beban terbesar.Pasar saham sempat berfluktuasi di awal sesi seiring investor mencerna arah kebijakan The Fed dan menyimak pernyataan Stephen Miran, gubernur baru sekaligus penasihat ekonomi Gedung Putih."Yang pasti, jika tujuannya adalah The Fed bergerak ke arah pelonggaran target inflasi, itu jelas merupakan resep untuk menjadi sangat kuat, dan itu bagus untuk saham," kata Scott Ladner, Kepala Investasi Horizon Investments.Di sisi lain, indeks saham kecil Russell 2000 turun 0,71 persen setelah sempat menyentuh rekor intraday. Sehari sebelumnya, indeks ini mencatat penutupan rekor pertama sejak November 2021."Saham-saham berkapitalisasi kecil diperdagangkan secara terbalik dengan suku bunga, dan ini hanyalah gagasan bahwa saham-saham berkapitalisasi kecil diuntungkan secara tidak proporsional dari suku bunga yang lebih rendah," tambah Ladner.Dari sisi politik, Presiden Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping melakukan pembicaraan lewat telepon. Trump menyebut keduanya membuat kemajuan dalam kesepakatan terkait TikTok dan berencana menggelar pertemuan langsung paling cepat bulan depan di Korea Selatan.Pada hari yang sama, Senat AS memblokir rancangan undang-undang pendanaan jangka pendek, sehingga meningkatkan risiko terjadinya penutupan pemerintah.