Danantara Investment Management (DIM) menandatangani perjanjian akuisisi multi-aset (hotel dan real estate) dengan Thakher Development Company untuk jemaah haji dan umroh Indonesia di Makkah, Arab Saudi, Minggu (14/12/2025). Foto: Dok. IstimewaDanantara Indonesia melalui Danantara Investment Management (DIM) menandatangani perjanjian strategis akuisisi multi-aset dengan Thakher Development Company di Makkah, Arab Saudi, menjadi salah satu berita populer di awal pekan ini, Senin (15/12). Selain itu, berita mengenai utang luar negeri yang turun juga banyak dibaca. Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman berita populer tersebut: Danantara Akuisisi Hotel & Real Estate di MakkahAkuisisi ini mencakup aset perhotelan dan real estate yang berlokasi di kawasan Thakher City, sekitar 2,5 kilometer dari Masjidil Haram. Langkah ini menjadi tahap awal masuknya Danantara ke sektor perhotelan di Makkah sekaligus bagian dari strategi jangka panjang untuk mendukung peningkatan layanan bagi jemaah haji dan umrah Indonesia. Setiap tahun, jumlah jemaah umrah asal Indonesia mencapai lebih dari dua juta orang, sementara jemaah haji konsisten berada di atas 200 ribu orang.Dalam perjanjian tersebut, DIM dan Thakher Development Company menyepakati akuisisi Novotel Makkah Thakher City yang memiliki 1.461 kamar. Selain itu, Danantara juga mengakuisisi 14 bidang tanah dengan total luas sekitar 4,4 hektare yang disiapkan untuk pengembangan di masa mendatang.CEO Danantara Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan aset lahan tersebut akan dikembangkan secara bertahap dalam sebuah master plan terpadu yang mencakup fasilitas perhotelan, ritel, serta sarana pendukung lainnya, selaras dengan rencana pengembangan kawasan perkotaan Makkah. Secara keseluruhan, pengembangan aset ini berpotensi menghadirkan kapasitas hingga sekitar 5.000 kamar hotel, bergantung pada hasil studi lanjutan dan persetujuan regulator.Utang Luar Negeri RI TurunPetugas menunjukkan uang pecahan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo, Melawai, Jakarta, Senin (15/9/2025). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTOPosisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Oktober 2025 menurun. Posisi ULN Indonesia pada Oktober 2025 tercatat sebesar USD 423,9 miliar atau sekitar Rp 7.063 triliun (kurs Rp 16.662 per dolar AS). Angka ini menurun dibandingkan dengan posisi ULN pada September 2025 sebesar USD 425,6 miliar.Berdasarkan keterangan Bank Indonesia (BI), Senin (15/12), secara tahunan, ULN Indonesia tumbuh 0,3 persen (yoy) yang terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan ULN sektor publik.ULN pemerintah tumbuh lebih rendah. Posisi ULN pemerintah pada Oktober 2025 tercatat sebesar USD 210,5 miliar, atau secara tahunan tumbuh 4,7 persen (yoy).Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) internasional seiring tetap baiknya kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia yang positif di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan untuk mendukung Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 22,2 persen dari total ULN Pemerintah, Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 19,6 persen, Jasa Pendidikan sebesar 16,4 persen, Konstruksi 11,7 persen, serta Transportasi dan Pergudangan 8,6 persen.