Ilustrasi perempuan mudik naik pesawat. Foto: ShutterstockWakapolri, Komjen Pol Dedi Prasetyo menyebut pemerintah memberikan diskon untuk tarif kapal, pesawat, hingga kereta pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Hal ini dilakukan untuk mengurai kemacetan.“Pemerintah juga sudah memberikan stimulus yang diberikan dalam rangka untuk mengurai kemacetan, antara lain memberikan diskon tarif dasar angkutan laut, kemudian penyeberangan, diskon tiket kereta api sebanyak 30 persen,” ucap Dedi usai Rakor Lintas Sektoral Operasi Lilin 2025 di STIK Polri, Jaksel pada Senin (15/12).“Serta diskon tiket pesawat ya sebanyak atau sebesar 13 sampai 14 persen, yang diberlakukan pada periode perjalanan mulai tanggal 22 Desember 2025 sampai dengan 10 Januari 2026,” tambahnya.Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo. Foto: Benardy Ferdiansyah/AntaraDedi menyebut, sebanyak 8,83 orang akan melakukan perjalanan selama periode Nataru.“Dari hasil survei yang dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan terkait potensi pergerakan masyarakat pada Natal tahun 2025 dan Tahun Baru 2026, diprediksi bahwa terjadi peningkatan 8,83 juta orang atau 7,9 persen pada tahun 2025 ini,” ucap Dedi.“Jumlah masyarakat yang akan merayakan Natal dan Tahun Baru diperkirakan sekitar 119,5 juta orang. Yang mengalami peningkatan dua kali lipat bila dibandingkan tahun yang lalu,” tambahnya.Sejumlah penumpang turun dari KM Queen Soya saat bersandar di Pelabuhan Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (22/12/2024). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTOArus mudik pun akan menemui puncaknya pada 20-24 Desember. Sementara, arus balik pasa 28 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.“Untuk prediksi arus mudik, ya diprediksi pada tanggal 20 dan tanggal 24 Desember 2025. Dan puncak arus balik diprediksi di tanggal 28 Desember dan 4 Januari 2026,” jelas Dedi.Selain memberikan diskon tarif, Polri akan memberlakukan beberapa skema rekayasa lalu lintas, mulai dari ganjil-genap, contra flow, hingga one way di jalur-jalur mudik.“Polri juga mempersiapkan berbagai macam rencana rekayasa arus lalu lintas baik pada arus mudik maupun pada arus balik,” ucap Dedi.“Ya dengan pola ganjil-genap, contra flow, hingga one way. Serta akan disosialisasikan secara masif nanti bersama stakeholder terkait lainnya dengan berbagai macam media, nanti menggunakan media, platform-platform media sosial, dan juga langsung kepada masyarakat,” jelas Dedi.