Pemerintah berencana membentuk business council Indonesia-EAEU untuk mempermudah konektivitas langsung antara pelaku usaha dan calon pembeli, sehingga arus perdagangan dapat berjalan lebih efisien tanpa kendala birokrasi. Perjanjian ini diharapkan meningkatkan nilai perdagangan yang pada 2024 mencapai USD 4,52 miliar, dengan komoditas utama seperti CPO, kopi, dan kakao menjadi andalan ekspor, sementara Indonesia mendapatkan akses lebih mudah untuk impor gandum dan pupuk.Menurut Andrey Slepnev, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat menjadi daya tarik utama bagi EAEU untuk menjalin kemitraan yang lebih dalam, termasuk dalam pengembangan pasar dan teknologi. Kesepakatan ini tidak hanya menambah mitra dagang, tetapi juga menguji konsistensi kualitas produk Indonesia sekaligus memperkuat posisinya dalam rantai nilai global.