Kadin DIY menyiapkan 100 kuota program magang untuk mahasiswa di Jogja yang berasal dari daerah terdampak bencana Sumatera. Foto: Kadin DIYKamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY menyiapkan 100 kuota peserta dalam Program Magang Jogja Peduli bagi mahasiswa dan lulusan baru perguruan tinggi di Yogyakarta yang berasal dari daerah terdampak bencana di Sumatera.Koordinator Tim Komunikasi dan Informasi Kadin DIY, Y. Sri Susilo, mengatakan program magang tersebut dirancang untuk memberikan pengalaman kerja sekaligus mendukung keberlanjutan pendidikan serta kesiapan kerja peserta yang terdampak bencana.“Magang ini bertujuan memberikan pengalaman kerja. Selain itu, magang juga bisa dikaitkan dengan konversi nilai bagi mahasiswa yang terdampak,” ujar Sri Susilo saat dihubungi Pandangan Jogja, Selasa (23/12).Ia menambahkan, program ini tidak hanya menyasar mahasiswa aktif, tetapi juga lulusan baru yang belum mendapatkan pekerjaan.“Tidak hanya untuk mahasiswa, program ini juga ditujukan bagi pre-graduate, yaitu mereka yang baru lulus tetapi belum mendapatkan pekerjaan. Mereka juga akan diberi kesempatan magang di perusahaan-perusahaan yang dikoordinasikan Kadin,” katanya.Kadin DIY menyiapkan 100 kuota program magang untuk mahasiswa di Jogja yang berasal dari daerah terdampak bencana Sumatera. Foto: Kadin DIYProgram Magang Jogja Peduli dijadwalkan mulai awal 2026, dengan peserta ditargetkan mulai menjalani magang pada Maret–April 2026.Wakil Ketua Umum Kadin DIY Bidang Revitalisasi Vokasi, SDM, dan Ketenagakerjaan, Rommy Heryanto, mengatakan tahap awal program difokuskan pada pendataan dan asesmen calon peserta magang.Pendataan dilakukan melalui kerja sama dengan ikatan mahasiswa serta perguruan tinggi untuk memetakan asal kampus dan latar belakang jurusan peserta. Secara paralel, Kadin DIY juga melakukan pendataan perusahaan penerima magang dengan melibatkan asosiasi anggota Kadin DIY, seperti Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, API, Asmindo, Ashepi, Astaku, serta perusahaan anggota Kadin DIY lainnya.“Saat ini program masih dalam tahap persiapan dan sosialisasi kepada asosiasi dan perusahaan. Direncanakan akan ada dua kali kegiatan sosialisasi hingga Januari 2026,” ujar Rommy saat dihubungi Pandangan Jogja, Rabu (24/12).Kadin DIY menyiapkan 100 kuota program magang untuk mahasiswa di Jogja yang berasal dari daerah terdampak bencana Sumatera. Foto: Kadin DIYRommy menjelaskan, meski digagas sebagai respons terhadap bencana di Sumatra, Program Magang Jogja Peduli bukan program sementara. Program ini menjadi bagian dari skema pemagangan berkelanjutan yang selama ini dijalankan Kadin DIY bersama Pemerintah Daerah DIY melalui Disnakertrans DIY serta Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) DIY.Kadin DIY juga telah memiliki nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta di DIY. Program Magang Jogja Peduli menjadi salah satu bentuk realisasi kerja sama tersebut, dengan pelaksanaan yang melibatkan koordinasi berkelanjutan bersama kampus-kampus dan Disnakertrans DIY.Adapun sektor pemagangan meliputi hospitality atau perhotelan (food and beverage, housekeeping), garmen dan tekstil, furnitur dan kerajinan, teknologi informasi, pemasaran dan digital marketing, manufaktur, jasa, serta sektor lain sesuai kebutuhan perusahaan. Program magang direncanakan berlangsung selama enam bulan.Untuk perusahaan penyelenggara, Kadin DIY menargetkan keterlibatan sebanyak mungkin perusahaan anggota. Berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan, jumlah peserta magang pada setiap perusahaan tidak boleh melebihi 20 persen dari total karyawan tetap.