Kampung Kerbau Bulak Pepe, Sumber: Yanuar Airin AHamparan padang rumput hijau membentang luas di Dusun Bulak Pepe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Puluhan kerbau tampak berjalan beriringan, sebagian berendam di aliran sungai kecil yang membelah desa. Pemandangan ini bukan sekadar aktivitas peternakan biasa, melainkan potret kehidupan tradisional yang masih terjaga di Kampung Kerbau Bulak Pepe.Kampung Kerbau Bulak Pepe dikenal sebagai kawasan permukiman warga yang menggantungkan hidup dari beternak kerbau secara turun-temurun. Sejak pagi hari, warga setempat dengan tenang menggiring ternaknya menuju padang rumput atau sungai. Bagi masyarakat Bulak Pepe, kerbau bukan hanya hewan ternak, tetapi juga bagian dari identitas dan warisan budaya desa.Keunikan kampung ini terletak pada jumlah kerbau yang mencapai ratusan ekor dan pola pemeliharaan yang masih mengandalkan cara tradisional. Kerbau-kerbau tersebut dilepas bebas di alam terbuka, menciptakan suasana alami yang jarang ditemui di wilayah lain. Aktivitas ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang ingin menyaksikan langsung kehidupan pedesaan yang autentik.Seiring waktu, Kampung Kerbau Bulak Pepe mulai berkembang sebagai destinasi wisata berbasis alam dan budaya. Wisatawan datang untuk menikmati panorama pedesaan, mengabadikan momen bersama kerbau, hingga belajar tentang kearifan lokal masyarakat setempat. Kehadiran wisata ini juga memberikan dampak positif bagi perekonomian warga.Salah satu pengunjung, Rina (24), mengaku terkesan dengan suasana kampung tersebut. “Di sini rasanya seperti kembali ke masa lalu, tenang dan masih sangat alami,” ujarnya.Meski demikian, warga Bulak Pepe tetap berupaya menjaga keseimbangan antara tradisi dan perkembangan zaman. Mereka berharap Kampung Kerbau Bulak Pepe tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai simbol pelestarian budaya dan hubungan harmonis antara manusia dan alam di Tanah Ngawi.