Saat Jasa Foto Baju Adat Jawa Diburu Wisatawan di Malioboro

Wait 5 sec.

Jasa foto baju adat Jawa di kawasan Malioboro banjir pelanggan seiring meningkatnya wisatawan ke Yogyakarta, Selasa (23/12/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparanDiserbunya Yogyakarta oleh wisatawan pada libur Natal dan tahun baru menjadi berkah untuk pelaku wisata. Salah satunya penyedia jasa foto baju adat Jawa di kawasan Malioboro.Selasa (23/12) sore, Irsyad Syarif Majid (27 tahun) tengah duduk di bawah pohon di depan kompleks Kepatihan Kantor Gubernur DIY. Di tangannya, tergenggam kamera.Irsyad merupakan salah satu dari sekian banyak fotografer yang menyediakan jasa foto baju adat Jawa di kawasan Malioboro. Dia mengamini liburan kali ini jumlah wisatawan yang menggunakan jasanya naik signifikan."Kenaikan jumlah pengunjung sih. Kita satu hari biasa 10-15 (rombongan). Dengan liburan ini bisa melonjak (hingga) 27 rombongan," cerita Irsyad.Jumlah orang per rombongan ini bervariasi. Banyak rombongan merupakan keluarga besar. Ini berbeda dengan hari biasa yang rombongan hanya pasangan atau keluarga kecil."Liburan ini satu tamu (rombongan) bisa dua keluarga. Dari jumlah orang bertambah, tamu (rombongan) bertambah," bebernya.Jasa foto baju adat Jawa di kawasan Malioboro banjir pelanggan seiring meningkatnya wisatawan ke Yogyakarta, Selasa (23/12/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparanHarga TetapMeski mengalami lonjakan permintaan, tetapi harga tak ada kenaikan. Jasa foto Rp 5 ribu per file."Dan minimal pengambilan tergantung sama jumlah tamunya. Kalau dua orang 20 foto, tiga sampai empat orang 30 foto. Jumlah minimalnya sesuai dengan jumlah orang dalam satu tamu (rombongan)," katanya.Irsyad mengatakan penyedia sewa baju adat Jawa juga banyak. Harganya pun tak naik, yakni sewa baju berikut blangkon hingga jilbab Rp 25 ribu dan selendangnya Rp 5 ribu."(Akumulasi harga jasa foto dan sewa baju) datang sendiri Rp 125 ribu sampai Rp 130 ribu itu kalau datang sendiri foto sudah 20 file. Tapi kalau datang (satu rombongan orangnya) lebih banyak hitungannya jauh lebih murah," katanya.Lantaran banyak pelanggan, Irsyad dan beberapa temannya mengatur jam kerja tak sampai malam. Mereka mulai bekerja pukul 06.00 WIB dan order terakhir 15.00 WIB. Sementara hari biasa mereka bisa kerja sampai jam 19.00 malam."Menjaga stamina dengan mengubah jadwal buka. Kita close lebih cepat," katanya.Jasa foto baju adat Jawa di kawasan Malioboro banjir pelanggan seiring meningkatnya wisatawan ke Yogyakarta, Selasa (23/12/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparanPelanggan dari Kota-kota BesarIrsyad tak bisa merinci dari mana saja pelanggannya. Tapi rata-rata mereka berasal dari kota-kota besar di Jawa dan luar Pulau Jawa."Jakarta, Surabaya, kalau Kalimantan tidak bisa dipastikan dari kota ini-ini. Ada tapi tidak sering. Bandung, sering foto," katanya.Sementara orang Yogyakarta sendiri ada yang memakai jasa Irsyad tapi lebih untuk foto prewedding.Lokasi favorit pengunjung di plang bertuliskan Malioboro. Irsyad kadang menawarkan lokasi lain seperti foto di depan andong hingga di depan Kantor Gubernur DIY yang juga jadi favorit.Jasa foto baju adat Jawa di kawasan Malioboro banjir pelanggan seiring meningkatnya wisatawan ke Yogyakarta, Selasa (23/12/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparanPenghasilan LumayanPenghasilan Irsyad tidak pasti, tergantung pengunjung. Namun di musim liburan seperti ini dia bisa mengantongi Rp 500 ribu sehari. Penghasilan ini bisa sebagai obat penawar ketika wisatawan sepi di hari-hari biasa."Kadang kita keluar tidak dapat tamu juga sering," katanya."Penghasilan maksimal itu bisa Rp 500 ribu sampai Rp 700 ribu. Pas Nataru bisa terjadi, tapi itu bukan target," jelasnya.Muji Untoro (38 tahun), fotografer lain, juga merasakan berkah serupa."Ada peningkatan. Ada lah. Ya meningkat 70 persen ada," katanya.Namun, saat ini penyedia jasa foto seperti dirinya juga makin menjamur."Soalnya kan banyak yang buka juga itu juga mempengaruhi juga," bebernya.Muji sendiri dalam sehari mengaku bisa melayani tujuh sampai delapan tamu. "Itu saya sudah capai," tuturnya.Jasa foto baju adat Jawa di kawasan Malioboro banjir pelanggan seiring meningkatnya wisatawan ke Yogyakarta, Selasa (23/12/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparanWisatawan Tahu dari MedsosFaisal Fakhrudin (37 tahun) datang ke Yogyakarta bersama anak istrinya."Liburan ke Yogya ini karena anak-anak libur sekolah. Kedua Kota Yogyakarta ini kota banyak sejarahnya," kata Faisal.Di Yogyakarta, Faisal menyempatkan berfoto dengan baju adat Jawa bersama keluarganya. Dia mengaku tahu jasa ini dari media sosial."Dari media sosial karena sudah marak. Pas ke sini sekalian mencoba," katanya.Hasil foto buat kenang-kenangan bersama keluarga. "Punya histori bagi anak-anak. Foto keluarga juga," jelasnya.Irwan Hadianto (48 tahun) asal Jakarta datang bersama teman-teman kantornya ke Yogyakarta. Sudah dua hari di Yogyakarta. Dia dan teman-teman menyempatkan diri foto dengan baju adat Jawa."Untuk melestarikan budaya. Iya kenang-kenangan juga," kata Irwan.Dia mengaku tahu ada persewaan baju adat Jawa ini dari media sosial, karena viral, dia ingin mencobanya.