Kemhan Tutup Pembekalan Jurnalis, Tekankan Ketangguhan

Wait 5 sec.

Staf Ahli Menhan Bidang Ekonomi Marsyda Yusri Lubis saat menutup Pembekalan Awak Media di Daerah Rawan yang bertempat di Helipad Resimen Latihan Tempur (Menlatpur) Kostrad, Sangga Buana, Karawang, Sabtu (20/12). Foto: Dok. KemhanMenteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menitipkan pesannya kepada para jurnalis untuk lebih tangguh di lapangan.Pesan itu ia sampaikan, lewat sebuah surat yang dibacakan saat upacara penutupan Pembekalan Awak Media di Daerah Rawan, oleh Kemhan di Helipad Resimen Latihan Tempur (Menlatpur) Kostrad, Sangga Buana, Karawang, Sabtu (20/12)."Dengan penguasaan prosedur keselamatan dan kedaruratan, awak media akan lebih tangguh dalam menghadapi dinamika lapangan, sehingga dapat menghasilkan karya jurnalistik yang bermutu sekaligus tetap menjaga keselamatan diri dan lingkungan sekitarnya," kata Menhan, dalam surat yang dibacakan oleh Inspektur Upacara, Marsyda Yusri Lubis, yang menjabat sebagai Staf Ahli Menhan Bidang Ekonomi.Penutupan Pembekalan Awak Media di Daerah Rawan yang bertempat di Helipad Resimen Latihan Tempur (Menlatpur) Kostrad, Sangga Buana, Karawang, Sabtu (20/12). Foto: Dok. Puspen TNIPada pembekalan ini, para jurnalis memang dibekali oleh beberapa materi pelajaran militer yang berguna menunjang peliputan lapangan di daerah bahaya seperti medan perang sampai situasi bencana alam.Jurnalis diajari cara menyelamatkan diri saat kontak tembak, melaksanakan pertolongan pertama lapangan, ilmu navigasi darat, hingga cara bertahan hidup jika terpisah dari gerakan utama pasukan."Pembekalan ini sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan perhatian serius terhadap aspek keselamatan insan pers sebagai bagian integral dari komponen bangsa," pesan Menhan.Namun, dilatih secara militer bukan berarti 'menundukkan' wartawan seenaknya. Kebalikannya, Kemhan ingin jurnalis punya standar yang tepat jika bertugas di daerah rawan.Penutupan Pembekalan Awak Media di Daerah Rawan yang bertempat di Helipad Resimen Latihan Tempur (Menlatpur) Kostrad, Sangga Buana, Karawang, Sabtu (20/12). Foto: Dok. Puspen TNI"lnsan media yang kuat, terlatih, dan memiliki wawasan kebangsaan merupakan aset strategis dalam memperkokoh ketahanan nasional," lanjut Sjafrie.Jamin Tak Batasi Independensi MediaStaf Ahli Menhan Bidang Ekonomi Marsyda Yusri Lubis saat menutup Pembekalan Awak Media di Daerah Rawan yang bertempat di Helipad Resimen Latihan Tempur (Menlatpur) Kostrad, Sangga Buana, Karawang, Sabtu (20/12). Foto: Dok. Kemhan42 jurnalis yang ikut dalam pelatihan ini dilatih oleh para pelatih-pelatih Kostrad, hingga satuan elite mereka, Taipur (Intai Tempur).Mereka berpengalaman di daerah konflik, mulai dari Papua hingga saat ditugaskan di Lebanon. Namun, meski hidup sepekan di lingkungan militer, Menhan Sjafrie tetap menjamin indepensi media, sebagai penyampai pesan."Materi-materi tersebut dirancang untuk membekali awak media agar mampu melaksanakan tugas peliputan secara aman, terukur, dan profesional, tanpa mengurangi independensi dan integritas jurnalistik," pesan Menhan.