Ruspan, pengguna motor listrik Polytron Fox R lakoni perjalanan jauh Lampung-Jakarta. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanPerjalanan jarak jauh dengan motor listrik masih sering dipandang sebelah mata. Namun bagi seorang pengguna Polytron Fox R yang berdomisili di Lampung, rute Jakarta–Lampung bukan lagi hal yang mustahil, selama dilakukan dengan perencanaan matang dan gaya berkendara yang tepat.Adalah Ruspan beserta istrinya, mengaku sudah menggunakan motor listrik sejak Desember 2023 dan kini telah dua tahun beralih penuh dari motor bensin. Bahkan, motor konvensional sudah tidak lagi digunakan di rumahnya.“Kalau motor bensin sudah enggak ada sama sekali. Di rumah sekarang ada empat motor listrik,” ujarnya kepada kumparan sambil mengisi daya motor listriknya di Unit Layanan Pengaduan (ULP) PLN Sribhawono, Lampung belum lama ini.Ruspan, pengguna motor listrik Polytron Fox R lakoni perjalanan jauh Lampung-Jakarta. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanSebelum menggunakan Polytron Fox R sebagai tunggangan harian utama, ia sempat memakai motor bensin Honda Vario. Namun perbedaan biaya operasional menjadi salah satu alasan utama beralih ke motor listrik."Kalau pakai Vario, bolak-balik Bandar Lampung itu habis sekitar Rp 50 ribu (belum termasuk penyeberangan menggunakan kapal feri). Pakai motor listrik, bisa cuma sekitar Rp 8 ribu,” kata pria yang juga masuk dalam komunitas Polytron Electric Vehicle Rider (PEVR).Ruspan, pengguna motor listrik Polytron Fox R lakoni perjalanan jauh Lampung-Jakarta. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanPerjalanan Jakarta–Lampung sendiri sudah dua kali ia lakukan, bukan untuk pekerjaan, melainkan mengunjungi keluarga. Menurutnya, kunci utama perjalanan jauh dengan motor listrik bukan soal kecepatan, melainkan pengaturan ritme.“Solusinya ya cara pakai kita. Sama kayak motor bensin, kalau ngebut terus pasti boros. Motor listrik juga gitu, jalannya santai saja,” ucapnya.Ruspan, pengguna motor listrik Polytron Fox R lakoni perjalanan jauh Lampung-Jakarta. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanUntuk rute Jakarta–Lampung, ia mencatat perlu empat kali pengisian daya, termasuk pengisian di rumah sebelum berangkat. Titik pengecasan dilakukan secara bertahap, tidak menunggu baterai benar-benar habis.“Ngecas itu nggak harus sampai 100 persen. Yang penting kita tahu titik berikutnya, jadi aman. Kalau dari Lampung pertama di rumah, kemudian ULP Sribhawono, lanjut di Bakauheni atau Merak, terus lanjut di Cilegon atau Serang supaya bisa sampai Jakarta," terangnya.Ruspan, pengguna motor listrik Polytron Fox R lakoni perjalanan jauh Lampung-Jakarta. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanIa juga selalu membawa perangkat fast charging aftermarket sendiri, sehingga waktu pengisian bisa dimanfaatkan untuk beristirahat. "Biasanya sekitar satu jam, satu jam lebih dikit. Sambil istirahat, sambil ngecas,” katanya.Dari sisi biaya, perbedaan pengeluaran disebut sangat terasa. Untuk sekali pengisian di SPKLU, biaya yang dikeluarkan berkisar Rp 10 ribuan, sementara pengisian di rumah lebih murah. "Kalau di rumah sekitar Rp 6 ribuan. Kalau bolak-balik Jakarta–Lampung kemarin totalnya sekitar Rp 44 ribu,” ujarnya.Ruspan, pengguna motor listrik Polytron Fox R lakoni perjalanan jauh Lampung-Jakarta. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanIa menegaskan, perjalanan jauh dengan motor listrik harus direncanakan sejak awal, terutama terkait jarak dan titik pengisian daya. “Harus direncanain. Kita harus tahu titik pengecasan, jarak antar pengecasan itu harus jelas. Kira-kira waktu perjalanannya kurang lebih 13 jam termasuk nyeberang dan ngecas,” katanya.Pengalaman ini menjadi bukti bahwa motor listrik seperti Polytron Fox R bukan hanya cocok untuk mobilitas harian, tetapi juga sanggup digunakan untuk perjalanan lintas provinsi, asalkan pengguna memahami karakter kendaraan dan tidak memaksakan diri.“Intinya dinikmati saja. Kalau sudah tahu batas baterai dan daya tempuhnya, jalannya tenang. Dan karena dipakai terus buat harian, odometer motor listrik saya sudah 22 ribuan pas banget beli Desember 2023 dan sekarang Desember 2025,” pungkasnya.