Tandan buah sawit segar yang baru dipanen. Foto: Faiz Zulfikar/kumparanHarga minyak sawit melanjutkan kenaikan untuk sesi keempat berturut-turut dan mencapai level tertinggi dalam dua pekan, didorong oleh meningkatnya permintaan terhadap produk asal Malaysia. Minyak sawit berjangka di Bursa Malaysia Derivatives melanjutkan kenaikan untuk hari keempat berturut-turut. Kontrak pengiriman Maret sempat naik hingga 1,2 persen ke level MYR 4.086 per ton.Mengutip Bloomberg, Jumat (26/12), ekspor dari Malaysia, produsen minyak sawit terbesar kedua dunia, naik 1,6 persen secara bulanan selama 25 hari pertama Desember. Sementara India menjadi pembeli terbesar dengan impor mencapai 279.550 ton, melonjak 66 persen dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya."Ekspor pasti akan meningkat sekarang karena permintaan musim perayaan mulai meningkat," ucap Kepala Strategi Perdagangan dan Lindung Nilai di Kaleesuwari Intercontinental, Gnanasekar Thiagarajan.Permintaan menjelang Tahun Baru Imlek dan Ramadan pada Februari 2026 diperkirakan bakal mendorong harga lebih tinggi. Meski begitu, penguatan Ringgit bisa membatasi kenaikan harga. Mata uang Malaysia tersebut berada di jalur penguatan ke level tertinggi dalam lebih dari empat setengah tahun setelah menguat selama tiga hari berturut-turut, sehingga membuat komoditas tropis ini menjadi kurang menarik bagi pembeli luar negeri.