Ilustrasi investasi saham. Foto: ShutterstockBagi investor pemula, memilih saham satu per satu dari ratusan emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa menjadi tantangan tersendiri. Banyak hal yang menimbulkan kebingungan dan banyak pertanyaan, seperti saham mana yang terbaik untuk diinvestasikan?Ada banyak hal yang yang dapat menentukan suatu investasi tergolong baik atau tidak. Hal tersebut bisa dilihat dari sisi kenaikan nilainya, besaran dividennya, likuiditasnya, dan berbagai macam aspek lain.Selain itu, investor juga bisa melakukan beberapa strategi untuk mempermudah pemilihan saham. Salah satunya menggunakan acuan indeks saham sebagai panduan.Memahami bagaimana indeks dibentuk dan bergerak dapat membantu investor pemula agar bisa mendapatkan arah yang lebih baik dalam memilih saham untuk investasi. Berikut ini tips investasi saham untuk pemula dengan memanfaatkan indeks saham yang bisa Anda ikuti.Memahami Indeks SahamIndeks saham merupakan sebuah ukuran atau indikator yang mencerminkan kinerja sekelompok saham tertentu dalam suatu bursa. Indeks ini dibentuk berdasarkan beberapa kriteria seperti likuiditas, kapitalisasi pasar, frekuensi transaksi, atau karakteristik khusus (misalnya syariah).Indeks saham juga memiliki berbagai fungsi bagi investor. Di antaranya:Tolok ukur pasar Indeks dapat menjadi acuan untuk membandingkan kinerja portofolio investasi saham Anda. Jika portofolio Anda berkinerja lebih baik daripada indeks, itu berarti Anda mengungguli pasar.Panduan memilih sahamIndeks dapat digunakan untuk memilih saham. Sebab indeks menyaring saham-saham unggulan, sehingga investor bisa mulai mencari dari saham-saham yang sudah masuk indeks tersebut.Diversifikasi awalIndeks saham bisa jadi cara mudah untuk mulai diversifikasi investasi. Dengan membeli saham yang masuk dalam satu indeks, artinya Anda sudah otomatis berinvestasi di beberapa perusahaan sekaligus, sehingga risikonya lebih tersebar.Transparansi dan akuntabilitasSelain itu, indeks saham juga berperan sebagai transparansi dan akuntabilitas. Sebab, komponen indeks serta aturan pembaruan biasanya diumumkan publik, sehingga investor bisa memantau perubahan dan potensi dampaknya.Namun, menggunakan indeks bukan berarti memilih secara pasif tanpa analisis sama sekali. Indeks hanya merupakan panduan awal saja dan analisis lain tetap penting untuk dilakukan. Berikut ini tiga indeks di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bisa Anda gunakan.3 Indeks di BEI yang Bisa Dimanfaatkan1. Indeks LQ45LQ45 adalah indeks yang mencakup 45 saham terpilih di BEI berdasarkan kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar, serta kualitas fundamental perusahaan. Indeks LQ45 diperbarui setiap tiga bulan dengan periode efektif yang berbeda, yakni pada Februari, Mei, Agustus, November.Namun, dalam dokumen indeks BEI disebutkan bahwa LQ45 termasuk indeks mayor yang evaluasinya rutin dan terdapat mekanisme minor/major rebalancing.Bursa Efek Indonesia secara berkala mengevaluasi saham-saham di indeks LQ45 berdasarkan tiga aspek utama. Di antaranya likuiditas tinggi (volume transaksi dan frekuensi perdagangan), kapitalisasi pasar besar, dan fundamental perusahaan (kinerja keuangan serta prospek usaha).Oleh karena itu, perusahaan yang menunjukkan performa kuat dan menarik perhatian investor biasanya akan masuk, sementara yang mengalami penurunan kinerja bisa digantikan.Contoh Saham Terbaru dalam LQ45Berdasarkan data periode Agustus-Oktober 2025, berikut adalah emiten yang tergabung dalam LQ45:AADI – PT Adaro Andalan Indonesia TbkCTRA – Ciputra Development TbkJPFA – JAPFA Comfeed Indonesia TbkMAPA – PT MAP Aktif Adiperkasa TbkSCMA – PT Surya Citra Media TbkPer tanggal 16 Oktober 2025, performa LQ45 dalam enam bulan terakhir adalah sekitar 8.69 persen. Tetapi angka ini dapat berubah tergantung tanggal hitungnya, jadi penting untuk mengecek data resmi di laman resmi BEI.2. Indeks IDX30IDX30 adalah indeks yang berisi 30 saham dengan likuiditas tinggi dan memiliki kapitalisasi pasar besar. Sasaran indeks ini adalah memberikan indikator kinerja saham-saham unggulan dari segi likuiditas.Saham yang masuk IDX30 biasanya merupakan subset yang lebih ketat dibanding LQ45, karena hanya 30 saham saja dari pasar yang lebih besar.Contoh Saham dalam IDX30Berdasarkan data Periode Efektif Konsituen 1 Agustus 2025 sampai 31 Oktober 2025, berikut beberapa saham yang tergabung dalam IDX30:ADRO - ADARO ENERGY TbkAKRA - AKR Corporindo TbkAMRT - Sumber Alfaria Trijaya TbkANTM - Aneka Tambang (Persero) TbkASII - Astra International TbkSeperti LQ45, IDX30 juga diperbarui secara berkala. Umumnya, indeks ini diperbarui sebanyak dua kali setiap tahunnya. Namun, detail jadwal tepatnya bisa berbeda, sehingga Anda perlu merujuk pengumuman BEI untuk konfirmasi.Berdasarkan data dari Google Finance per 16 Oktober 2025 siang, harga indeks IDX 30 mengalami pertumbuhan sebesar 8,85 persen dalam 6 bulan terakhir. Angka tersebut menunjukkan bahwa saham-saham di dalam IDX30 memberikan imbal hasil yang cukup solid dalam setengah tahun terakhir.Selain itu, angka ini juga mencerminkan optimisme investor terhadap emiten-emiten besar dan dominan di pasar.3. Indeks Jakarta Islamic Index (JII)Indeks Jakarta Islamic Index (JII) adalah indeks saham yang berisi 30 saham syariah terpilih yang terdaftar di BEI. Saham-saham dalam indeks ini dipilih berdasarkan kesesuaian dengan prinsip syariah Islam.Artinya, perusahaan yang berada di dalam indeks ini tidak terlibat dalam aktivitas yang diharamkan seperti perjudian, alkohol, atau riba. Selain itu, struktur keuangan perusahaan harus memenuhi batasan rasio utang dan pendapatan bunga sesuai ketentuan syariah.Contoh Saham dalam JIIJII diluncurkan pada 3 Juli 2000 di BEI sebagai indeks saham syariah terstandar di Indonesia. Berikut beberapa daftar saham yang tergabung dalam indeks ini:ADRO - Adaro Energy TbkAKRA - AKR Corporindo TbkAMMN - Amman Mineral Internasional TbkASII - Astra International TbkBRIS - Bank Syariah Indonesia TbkIndeks Jakarta Islamic Index (JII) diperbarui setiap 6 bulan sekali, yaitu pada Mei dan November. BEI akan melakukan evaluasi terhadap saham-saham yang ada dengan mempertimbangkan perubahan kinerja perusahaan dan kondisi pasar. Pembaruan ini memastikan bahwa JII selalu mencerminkan saham-saham syariah dengan likuiditas dan performa terbaik.Berdasarkan data terbaru pada 16 Oktober 2025 siang, harga indeks JII pada saat ini adalah 565,48, atau mengalami pertumbuhan 142,45 poin dengan persentase kenaikan sebesar 33,67 persen dalam 6 bulan terakhir.Performa ini menunjukkan bahwa JII mengalami kinerja luar biasa, karena adanya kenaikan lebih dari 33 persen dalam 6 bulan terakhir. Kenaikan signifikan ini menjadi indikasi bahwa saham-saham syariah di BEI semakin diminati, baik oleh investor lokal maupun global.Manfaatkan Indeks dalam Investasi SahamIndeks saham sangat bermanfaat bagi investor pemula. Berikut adalah tips yang dapat Anda lakukan untuk memanfaatkan indeks ini:1. Pahami Saham yang DiinginkanSebelum memulai investasi saham, pastikan Anda memahami dengan baik saham-saham yang termasuk dalam indeks LQ45 atau IDX30. Saham ini telah melalui seleksi berdasarkan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang lebih besar, sehingga memiliki potensi untuk bergerak lebih stabil.Hal tersebut dapat mengurangi risiko bagi investor pemula karena saham-saham itu cenderung lebih mudah diperdagangkan.2. Pantau Konstituen Terbaru dan Proses RebalancingIndeks saham seperti LQ45 atau IDX30 mengalami perubahan berkala, sehingga saham-saham tertentu bisa keluar atau masuk. Oleh karena itu, pastikan Anda selalu memantau daftar konstituen terbaru dari indeks yang Anda ikuti.Dengan mengikuti pembaruan ini, Anda dapat menghindari membeli saham yang sudah tidak termasuk dalam indeks tersebut.3. Gunakan Indeks sebagai Tolak Ukur PortofolioIndeks saham bisa menjadi acuan untuk mengukur kinerja portofolio Anda. Jika portofolio yang Anda pilih–misalnya dengan memilih 10-15 saham, dapat mengalahkan kinerja rata-rata indeks yang relevan seperti LQ45 atau IDX30, maka bisa dikatakan bahwa strategi investasi Anda sudah cukup solid. Hal ini memberikan gambaran apakah Anda memiliki kemampuan memilih saham yang lebih baik dari pasar secara keseluruhan.4. Kombinasikan Indeks Konvensional dan SyariahBagi investor yang lebih memilih prinsip syariah dalam berinvestasi, JII (Jakarta Islamic Index) bisa menjadi pilihan. Namun, Anda juga tetap bisa menggabungkan saham-saham dari indeks konvensional jika yakin dengan fundamental saham tersebut.Dengan memadukan keduanya, Anda bisa mendapatkan keuntungan dari kedua pendekatan yang berbeda sambil tetap memperhatikan prinsip-prinsip yang Anda anut.5. Manfaatkan Timing dan Manajemen Risiko dengan BijakIndeks saham memberikan gambaran tren pasar yang dapat membantu Anda menentukan waktu yang tepat untuk berinvestasi. Jika indeks seperti LQ45 atau IDX30 menunjukkan tren positif yang konsisten, ini bisa menjadi kesempatan untuk membeli saham.Namun, sangat penting untuk tetap menjaga manajemen risiko dengan memasang batas kerugian.Indeks saham seperti LQ45, IDX30, dan JII adalah alat bantu yang sangat berharga bagi investor pemula untuk memilih saham dengan lebih terarah dan disiplin. Tapi jangan lupa, saham di masing-masing indeks bersifat dinamis dan dievaluasi secara berkala oleh Bursa Efek Indonesia.Maka dari itu, kinerja di masa lalu tidak dapat mencerminkan kinerja di masa depan. Meskipun tidak menjamin keberhasilan investasi, indeks membantu Anda menyaring banyak emiten menjadi kelompok yang lebih mudah dianalisa.Jika Anda tertarik untuk memanfaatkan potensi pasar saham yang dinamis, RRFX menawarkan platform yang memudahkan Anda untuk berinvestasi dengan berbagai pilihan saham, termasuk saham-saham syariah yang terdaftar di LQ 45, IDX 30, serta Jakarta Islamic Index (JII).Yuk, telusuri lebih lanjut di RRFX sekarang dan temukan peluang yang sesuai dengan gaya investasi Anda!