Kolase rekaman CCTV yang memperlihatkan aksi penganiayaan dan kondisi korban yang berdarah di bagian kepala akibat dipukul menggunakan benda diduga besi. (foto: tangkapan layar video akun facebook Jheky)RATAHAN - JT alias Jheky, sopir truk asal Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) yang jadi korban penganiayaan di SPBU Tombatu, gara-gara menegur aksi penimbunan solar yang terjadi, akhirnya angkat bicara kronologi kejadian tersebut.Jheky yang harus mengalami luka di bagian kepala dan pelipis mata sebelah kiri akibat dianiaya oleh oknum diduga mafia solar, mengaku jika kejadian itu berawal saat dia dalam antrean untuk mengisi BBM Subsidi jenis Solar di SPBU Tombatu.Menurut Jheky, seperti biasa, para sopir truk harus mengantre panjang untuk mendapatkan solar. Namun, saat gilirannya hampir tiba, tiba-tiba oknum diduga mafia solar yang menjadi pelaku penganiayaan menerobos antrean."Saat itu, walaupun kesal, tapi saya kasih dia mengisi duluan agar tidak terjadi adu mulut," kata Jheky, Minggu (5/10).Menurut Jheky, walaupun saat itu dia membiarkan oknum tersebut menyalip antrean, tetapi perasaan sakit hati tetap ada."Karena rasa jengkel itu, saat dia selesai isi solar, saya tekan gas tinggi saat mau maju. Itu saya lakukan karena jengkel," ujar Jheky.Rupanya menurut Jheky, aksinya itu membuat si oknum tersebut marah lalu mendatanginya sembari menanyakan kenapa menginjak gas tinggi."Saat itu saya langsung bilang, seharusnya ngoni (kalian) mobil tab (sebutan untuk mobil yang menimbun solar) baku (saling) mengerti dengan kami sopir truk yang hanya isi solar harga Rp 300 ribu. Jangan kalian yang bolak-balik beli solar subsidi sampai harus lambung ambil jalur kami para sopir yang sedang mencari," kata Jheky.Dijelaskan Jheky, saat itu oknum pelaku tersebut langsung pergi meninggalkan dia yang memang sedang mengisi solar di truknya.Namun, alangkah terkejutnya Jheky, karena ternyata oknum tersebut kembali sembari membawa besi yang langsung menyerangnya dari belakang."Dua kali dia bage (pukul) di belakang kepala dengan di pelipis mata sebelah kiri. Dua luka enam jahitan," kata Jheky.Jheky sendiri meminta agar pihak kepolisian bertindak tegas terkait dengan kasus tersebut. Apalagi menurut Jheky, selain penganiayaan, oknum tersebut juga diduga adalah mafia solar."Saya juga berharap pak Gubernur yang bilang akan berantas mafia solar untuk membuktikan ucapannya," ujar Jheky kembali.Sebelumnya, aksi penganiayaan yang dilakukan oleh oknum diduga mafia solar terhadap sopir truk yang menegur aksi penimbunan solar di SPBU Tombatu, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) viral di media sosial.Sopir truk berinisial JT alias Jheky diserang dari belakang oleh oknum diduga mafia solar menggunakan alat yang diduga besi. Akibatnya kepala korban alami pendarahan dan harus mendapatkan jahitan. Selain itu, pelipisnya juga alami luka.Korban mengunggah sejumlah video penyerangan yang terjadi kepadanya. Selain itu, dia juga mengunggah video mobil penimbunan solar yang sempat ditegurnya tersebut. Di video itu, mobil minibus milik oknum diduga mafia solar tersebut telah dimodifikasi, di mana di dalam mobil sudah ada bak besar penampung solar.Kapolres Minahasa Tenggara, AKBP Handoko Sanjaya, menyebutkan jika kasus penganiayaan yang dialami oleh JT alias Jheky telah ditangani pihaknya."Untuk kasus (penganiayaan) sudah ditangani Polres Mitra," ujar Kapolres singkat.