Juru Bicara KPK Budi Prasetyo/FOTO: Wardhany Tsa Tsia-VOIJAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan pemeriksaan Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan sebagai saksi saat weekend, Sabtu, 4 Oktober bukan tanpa alasan. Penyidik disebut lebih dulu mengumpulkan keterangan saksi lain dalam kasus korupsi proyek jalan di Kabupaten Mempawah.“Saudara RN dijadwalkan di hari Sabtu karena memang hari-hari sebelumnya itu sudah banyak juga saksi yang dipanggil dijadwalkan untuk pemeriksaannya dan dimintai keterangannya,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin, 6 Oktober.Budi mengatakan penyidik secara maraton selama sepekan kemarin memang bergerak di wilayah Kalimantan Barat. Selain melakukan pemeriksaan saksi, upaya paksa penggeledahan juga dilakukan di beberapa tempat seperti rumah dinas Bupati Mempawah hingga rumah pribadi Ria Norsan.“Penyidik pada pekan kemarin secara maraton melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi dan jumlahnya cukup banyak baik dari pihak swasta, pihak PNS atau ASN di pemerintah Kabupaten Mempawah. Jadi memang banyak yang dilakukan pemeriksaan,” tegasnya.“Bahkan sebelumnya KPK juga melakukan penggeledahan di beberapa titik, di antaranya di rumah dinas Bupati Mempawah, rumah dinas Gubernur Kalimantan Barat, dan juga di rumah pribadi saudara RN,” sambung Budi.Diberitakan sebelumnya, KPK kekinian mengusut dugaan korupsi peningkatan Jalan Sekabuk-Sei Sederam dan pekerjaan peningkatan Jalan Sebukit Rama-Sei Sederam pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mempawah Tahun Anggaran 2015. Surat perintah penyidikan (sprindik) sudah diterbitkan sejak beberapa waktu lalu. Ada tiga tersangka yang sudah ditetapkan tapi belum disampaikan secara resmi. Berdasarkan informasi yang diperoleh, mereka adalah Abdurahman selaku PNS; Lutfi Kaharuddin yang merupakan wiraswasta atau Direktur Utama PT Aditama Borneo Prima; dan Idy Safriadi selaku PNS Kabupaten Mempawah.Untuk mencari bukti, penyidik juga sudah menggeledah sejumlah lokasi. Di antaranya adalah rumah Gubernur Kalbar Ria Norsan hingga rumah dinas Bupati Mempawah Erlina.Namun, KPK belum memerinci hasilnya. Penyidik hanya disebut akan melakukan analisis dan mengonfirmasi temuannya kepada pihak terkait.