Smart Eating for Busy Days: Cerita Pekerja Kantoran Makan Sehat Tanpa Ribet

Wait 5 sec.

Menu makanan sehat dari brand katering diet premium, Supergrain. Foto: Dok. SupergainPukul 12 siang di gedung perkantoran SCBD, seorang karyawati bernama Michelle harus memilih antara makan siang cepat di food court atau skip makan demi deadline. Sebagai pekerja muda di Jakarta, dia familiar dengan dilema antara ingin makan sehat tapi waktu terbatas dan ingin diet tapi takut makanan hambar dan membosankan.Persoalan yang dirasakan Michelle dan sebagian pekerja kantoran ini yang coba diatasi brand katering diet premium, Supergrain. Berbeda dengan katering diet pada umumnya yang dimulai dari dapur rumahan atau start up, Supergrain berawal dari restoran yang beroperasi di Grand Indonesia sejak 2018 dengan tim chef berpengalaman yang sudah teruji melayani."Kami lihat banyak pekerja Jakarta yang ingin hidup sehat tapi terkendala waktu dan soal rasa. Makanan diet kan identik dengan hambar, porsi kecil, dan ribet. Supergrain hadir buat buktiin kalau diet itu bisa enak, gampang, dan tetep efektif," kata tim manajemen Supergrain dalam keterangan resminya, Senin (6/10).Data pelanggan Supergrain menunjukkan tren menarik, bahwa 95% pelanggan berada di area Jakarta dan sekitarnya (Depok, Tangerang, Bekasi) dengan konsentrasi tertinggi di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Sekitar 70% pelanggannya adalah wanita pekerja dengan rata-rata pembelian Rp 1,5-2 juta per program."Yang unik dari Supergrain adalah bisa adaptasi sama gaya hidup pekerja Jakarta. Kita bisa kirim ke kantor, waktunya bisa disesuaikan sama jam kerja, bahkan makan siang dan malam bisa diantar bareng pas jam makan siang," jelas tim manajemen Supergrain.Fleksibilitas ini ternyata jadi daya tarik utama. Banyak pelanggan yang ganti-ganti alamat kirim antara kantor dan rumah dengan pemberitahuan H-1, dan sebagian besar pilih paket 10-20 hari yang menunjukkan komitmen serius terhadap program diet.Keunggulan utama Supergrain terletak pada kombinasi rasa premium dengan program nutrisi yang terstruktur. Setiap makanan dikalibrasi pada 350-500 kalori dengan pengawasan ahli gizi, namun tetap mempertahankan cita rasa berkualitas tinggi yang jadi ciri khas mereka."Program Weight Loss dipilih 80% pelanggan, tapi mereka sering bilang 'ga berasa kayak lagi diet'. Itu karena kita punya lebih dari 1000 variasi menu internasional yang berganti setiap hari. Nasinya aja berbumbu, bukan nasi putih hambar," terang tim Supergrain.Menu makanan sehat dari brand katering diet premium, Supergrain. Foto: Dok. IstimewaSupergrain muncul di tengah meningkatnya kesadaran hidup sehat di kalangan pekerja Jakarta, terutama setelah pandemi. Banyak pekerja yang mulai prioritaskan kesehatan namun tetap membutuhkan solusi yang praktis dan sesuai dengan ritme kerja yang padat."Dulu orang diet identik sama makan sayur rebus dan dada ayam hambar. Sekarang ekspektasinya beda, mereka mau makanan yang enak tapi tetep sehat dan efektif buat turunin berat badan. Makanya kita fokus di rasa dan variasi menu," ujar tim Supergrain.Tren ini juga terlihat dari peningkatan pemesanan grup dari kantor-kantor di Jakarta, menunjukkan bahwa program kesehatan karyawan mulai jadi prioritas perusahaan.Saat ini Supergrain melayani seluruh area Jakarta dan sekitarnya dengan gratis ongkir, dan sedang fokus pada penetrasi pasar pekerja. Mereka juga melihat potensi besar di program kesehatan perusahaan, mengingat banyaknya pemesanan grup dari kantor yang sama."Tren gaya hidup sehat di kalangan pekerja Jakarta semakin kuat, terutama setelah pandemi. Mereka mau investasi untuk kesehatan tapi butuh solusi yang praktis dan berkelanjutan. Supergrain posisinya tepat di tengah kebutuhan itu," kata tim manajemen Supergrain.Michelle, salah satu pelanggan setia yang bekerja di kawasan Sudirman, berbagi pengalamannya hidup sehat bersama Supergrain."Awalnya skeptis karena biasanya makanan diet itu ya gitu-gitu aja. Tapi Supergrain beda, rasanya enak banget sampai teman kantor sering tanya 'itu beli di mana?' Yang paling penting, berat badan turun 8 kg dalam 3 bulan tanpa merasa tersiksa," terang dia.