Foto udara tim gabungan melakukan pembongkaran material untuk memudahkan pencarian korban bangunan mushalla ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (4/10/2025). Foto: Umarul Faruq/ANTARA FOTOHari ini, Minggu (5/10) memasuki hari terakhir operasi SAR pencarian korban yang masih tertimbun dalam insiden ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.Hingg pagi ini, korban yang telah dievakuasi berjumlah 132 orang. Jumlah itu di antaranya 104 orang selamat, 28 lainnya meninggal dunia.Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit, mengatakan diperkirakan pada Senin (6/10) tinggal pembersihan sisa-sisa puing. Meski demikian, kata dia, jika evakuasi belum selesai Minggu, maka petugas akan tetap menambah periode waktu pencarian.Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit di posko asrama putri Ponpes Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jumat (3/10/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparanHal senada juga diungkapkan oleh Plt Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Kapusdalops) BNPB, Kolonel Inf Hery Setiono.Evakuasi ini ditargetkan selesai pada besok. Namun, tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan hari jika evakuasi belum rampung hingga besok.Keluarga korban bangunan mushalla ambruk menunggu informasi terbaru dan perkembangannya di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (4/10/2025). Foto: Umarul Faruq/ANTARA FOTO"Kita targetkan, tapi dalam hal ini kita lihat situasi-situasi nanti. Harapannya kalau bisa nanti di hari Minggu malam sudah selesai. Sehingga di hari Senin nanti kita upayakan ada asesment dan mungkin semacam clearance ya untuk kita slaber lagi lah mungkin kalau ada potensi-potensi yang kita harapkan ada korban yang bisa kita evakuasi lagi," ujar Hery."Dua-duanya ya, dua-duanya (evakuasi korban dan pembersihan material). Karena kan memang ini berkaitan ya ketika puing-puing ini terangkat tentunya akan juga memudahkan jenazah ataupun korban-korban yang masih diperkirakan ada di bawah," lanjutnya.BPBD Imbau Hanya Keluarga Inti yang Datangi Posko KorbanSuasana posko keluarga korban ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny di asrama putri Ponpes Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Kamis (2/10/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparanBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) memastikan kebutuhan logistik bagi para korban dan keluarga terdampak ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Sidoarjo terpenuhi dengan baik. Pemerintah daerah bersama Dinas Sosial dan relawan juga telah menyiapkan posko, dapur umum, serta tempat istirahat bagi keluarga korban.Kapala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto, mengatakan bahwa sejak hari pertama bencana, koordinasi lintas instansi berjalan optimal. Dapur umum sudah beroperasi dan bantuan logistik mengalir dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, instansi terkait, dan lembaga kemanusiaan.“Alhamdulillah hingga hari ini, mulai dari hari pertama, teman-teman Dinas Sosial sudah membuka dapur umum dan bantuan dari semua pihak sudah sangat banyak. Untuk makanan hingga hari ini tercukupi,” ujar Gatot dalam konferensi pers di Sidoarjo, Sabtu (4/10).Ia menambahkan, posko bagi keluarga korban telah disiapkan di Dinas Kesehatan yang berseberangan dengan Rumah Sakit Bhayangkara Sidoarjo. Fasilitas di posko tersebut sudah dilengkapi dengan tenda, dapur umum, tempat tidur, hingga pendingin ruangan agar keluarga korban dapat beristirahat dengan nyaman.Suasana posko keluarga korban ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny di asrama putri Ponpes Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Kamis (2/10/2025). Foto: Farusma Okta Verdian/kumparanNamun, Gatot mengimbau agar hanya keluarga inti korban yang datang ke posko atau rumah sakit untuk mencari informasi. Hal ini penting agar proses identifikasi yang dilakukan oleh tim DVI dan Inafis berjalan lancar.“Tetapi kami mohon agar yang hadir di sana adalah keluarga itu, jangan pamannya ataupun mungkin tetangganya atau omnya karena teman-teman DVI juga membutuhkan informasi dari keluarga itu yang lebih mengenali santri tersebut,” tegasnya.