Salah satu pembagkit listrik tenaga air yang dibangun LPM Universitas Garut. (IST)GARUT - Universitas Garut melalui Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM), dengan dukungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), meluncurkan program Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) melalui skema BIMA. Program ini menghadirkan inovasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di kawasan Curug 7 Cimanganten, Desa Padamulya, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Sabtu, 4 Oktober. Program dipimpin oleh Ketua Tim PKM, Ir. Ade Rukmana, M.T., dengan anggota Helfy Susilawati, M.T., dan Dani Adiatma, S.Par., MM.Par., serta melibatkan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Garut: Ardi Fadillah, Arip Budiman, Farhan Wahyu Nugraha, dan M. Ihsan. Inovasi ini memanfaatkan potensi aliran tujuh air terjun alami sebagai sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan, sekaligus mendukung pengembangan wisata edukatif berbasis konservasi. “Kami melihat potensi besar dari Curug 7 Cimanganten. Debit airnya stabil sepanjang tahun, sangat ideal untuk penerapan teknologi mikrohidro,” kata Ade Rukmana dalam keterangan tertulis yang diterima Minggu, 5 Oktober. PLTMH yang dirancang menggunakan turbin buatan lokal dengan variasi diameter mampu menghasilkan tegangan 220 volt dan daya maksimum hingga 0,5 kW. Energi ini akan dimanfaatkan untuk penerangan jalur wisata, fasilitas umum, dan kebutuhan listrik warga sekitar.Pelaksanaan program dilakukan bertahap: mulai dari survei lokasi, sosialisasi, implementasi sistem mikrohidro, hingga pelatihan dan pendampingan masyarakat. Pendekatan partisipatif ini diharapkan menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap energi bersih dan konservasi lingkungan. Pemerintah desa pun optimistis wisata Curug 7 Cimanganten akan berkembang lebih pesat melalui konsep eduwisata ini. Kemendiktisaintek memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif tersebut sebagai bagian dari komitmen nasional menuju target net zero emission. LPM Universitas Garut berperan sebagai penggerak dalam pengembangan teknologi sederhana, advokasi kebijakan, dan pendampingan berkelanjutan. PLTMH Curug 7 Cimanganten menjadi bukti nyata sinergi antara ilmu pengetahuan, riset terapan, dan pengabdian masyarakat yang mampu melahirkan solusi konkret bagi tantangan energi dan lingkungan. Inovasi ini diharapkan dapat direplikasi di daerah lain yang memiliki potensi sumber daya air, menuju masa depan yang lebih hijau, mandiri, dan berkelanjutan.