Toyota Hilux Hybrid 48V di pasar Eropa. (Foto: Carscoops)JAKARTA — Toyota melontarkan tudingan tajam kepada sejumlah produsen mobil yang dianggap menyesatkan konsumen dengan menjual kendaraan “hybrid palsu”. Sekaligus mengaburkan teknologi hibrida yang sebenarnya.Produsen asal Jepang itu menilai, banyak merek lain yang menggunakan label “hybrid” untuk sistem mild-hybrid 48 volt, padahal secara teknis sistem tersebut tidak memenuhi definisi mobil hibrida sesungguhnya, seperti dikutip dari Carscoops, Senin, 6 Oktober.Kepala Penjualan dan Pemasaran Toyota Australia, Sean Hanley, menilai praktik pemasaran seperti itu dapat membingungkan masyarakat. Menurutnya, bantuan 48 volt tidak mewakili penggerak hibrida dan para penjual memiliki tanggung jawab untuk memastikan pelanggan mengetahui perbedaannya.“Saya telah menyaksikan teknologi hibrida digunakan dengan cara berbeda dalam pemasaran dalam beberapa tahun terakhir,” ujarnya.“Toyota akan menjelaskan dengan tegas apa itu sistem hybrid untuk efisiensi, apa itu sistem hybrid untuk performa, dan apa itu sistem bantuan 48 volt. Menurut kami, sistem bantuan 48 volt bukanlah penggerak hibrida," lanjut Hanley.Hanley menjelaskan bahwa sistem hibrida sejati menggabungkan mesin bensin dan motor listrik yang memungkinkan kendaraan bergerak dengan tenaga listrik sepenuhnya untuk jarak tertentu. Sementara itu, sistem 48 volt hanya berfungsi sebagai alat bantu kecil untuk mendukung starter, alternator, atau memberikan tambahan torsi sesaat, tanpa kemampuan menggerakkan mobil secara mandiri.Ia menegaskan bahwa Toyota di Australia tidak akan memasarkan kendaraan 48 volt sebagai hibrida. Sebagai pembeda, perusahaan menggunakan nama “V Active” untuk teknologi tersebut.“Saat Anda membeli Toyota dengan sistem bantuan 48 volt seperti Hilux atau Land Cruiser Prado, Anda tidak membeli sistem hibrida. Mereka bukan hibrida, sama sekali tidak,” tegas Hanley pada Drive.Namun, menariknya, di Eropa Toyota justru memasarkan Hilux Hybrid 48V, yang menggunakan teknologi sama. Hal ini menunjukkan bahwa strategi penamaan Toyota bisa berbeda tergantung pada wilayah penjualan dan kebijakan pasar masing-masing negara.Tudingan Toyota ini memicu diskusi di industri otomotif mengenai batasan definisi “hibrida”. Sejumlah pabrikan lain, seperti Hyundai, Kia, dan Mercedes-Benz, dikenal memasarkan kendaraan mild-hybrid 48 volt dengan label hybrid di beberapa pasar global.Toyota berharap agar istilah “hibrida” tidak disalahgunakan dan tetap digunakan sesuai karakteristik teknologinya agar konsumen tidak keliru dalam menilai efisiensi serta performa kendaraan.