Ilustrasi waktu makan buah. Foto: ShutterstockSebuah riset terbaru semakin menguatkan akan manfaat makan buah yang lebih banyak bagi kesehatan kita, terutama pada paru-paru seorang wanita. Temuan ini dipublikasikan oleh para peneliti saat European Respiratory Society Congress di Amsterdam, Belanda (28/9).Mengutip Science Daily, studi ini dipresentasikan oleh Pimpika Kaewsri, seorang mahasiswa PhD dari Pusat Kesehatan Lingkungan dan Keberlanjutan di Universitas Leicester, Inggris.Dia menjelaskan, "Lebih dari 90 persen populasi global terpapar tingkat polusi udara yang melampaui pedoman WHO, dan banyak penelitian menunjukkan bahwa paparan tingkat polusi udara yang lebih tinggi dikaitkan dengan penurunan fungsi paru-paru."Lebih lanjut, Kaewsri memaparkan penelitiannya yang melibatkan data dari UK Biobank dari sekitar 200.000 partisipan, dia membandingkan pola makan setiap orang terutama mengenai asupan buah, sayur, dan biji-bijian utuh dan fungsinya terhadap paru-paru.Ilustrasi perempuan makan buah. Foto: ShutterstockKaewsri juga melihat bagaimana polusi udara berupa partikulat halus (PM 2.5 ) yang dilepaskan ke udara. Partikulat PM 2.5 biasanya bersumber dari asap knalpot kendaraan dan industri.Para peneliti juga memperhitungkan faktor-faktor lain seperti usia, tinggi badan, dan status sosial ekonomi dari setiap partisipan.Hasilnya, setiap peningkatan paparan PM 2,5 sebesar lima mikrogram per meter kubik udara, tim mengamati penurunan FEV 1 (jumlah udara yang dihembuskan dalam satu detik), sebesar 78,1 ml pada kelompok asupan buah rendah; dibandingkan dengan kelompok asupan buah tinggi yang hanya mengalami penurunan sebesar 57,5 ml.Kaewsri mengatakan, "Studi kami mengkonfirmasi bahwa pola makan sehat berkaitan dengan fungsi paru-paru yang lebih baik; baik pada pria maupun wanita, terlepas dari paparan polusi udara. Dan wanita yang mengonsumsi empat porsi buah atau lebih per hari, tampaknya mengalami penurunan fungsi paru-paru yang lebih kecil terkait polusi udara, dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi lebih sedikit buah."Ilustrasi dokter memeriksa gambar rontgen thorax paru-paru pasien. Foto: ShutterstockBuah diketahui menawarkan antioksidan dan anti-inflamasi alami yang dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan peradangan yang disebabkan oleh partikel halus, sehingga berpotensi mengimbangi beberapa efek buruk polusi udara terhadap fungsi paru-paru.Kaewsri juga mencatat bahwa, dalam populasi studi, pria umumnya melaporkan asupan buah yang lebih rendah daripada wanita. "Perbedaan pola makan ini dapat membantu menjelaskan mengapa potensi efek perlindungan buah terhadap polusi udara hanya diamati pada wanita," tambahnya.Kaewsri pun berencana untuk memperluas penelitiannya dengan menyelidiki apakah diet tertentu dapat memengaruhi perubahan fungsi paru-paru seiring waktu.Profesor Sara De Matteis, Ketua kelompok ahli kesehatan kerja dan lingkungan di European Respiratory Society, yang berpusat di Universitas Turin, Italia, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, melengkapi pendapatnya dengan mengatakan bahwa studi ini semakin menegaskan pola makan sehat yang kaya buah dapat menjaga kesehatan pernapasan.Profesor Sara juga menyarankan agar para peneliti turut memasukan status sosial ekonomi setiap partisipan, karena faktor ini bisa saja memengaruhi akses terhadap makanan sehat.Penemuan mengenai manfaat pola makan tinggi buah seperti ini menurut Profesor Sara patut disosialisasikan kepada masyarakat mulai dari sekolah dasar guna mencegah penyakit kronis di masa depan.