Hamas Bantah Laporan yang Menyebutkan Mereka Siap Meletakkan Senjata

Wait 5 sec.

Kelompok Hamas. (Hassan Alzaanin/TASS)JAKARTA - Pejabat senior kelompok militan Hamas Mahmoud Mardawi, membantah laporan media yang menyebutkan kelompoknya diduga telah setuju untuk meletakkan senjata di bawah rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menyelesaikan konflik di Jalur Gaza."Mahmoud Mardawi telah membantah tuduhan palsu yang disampaikan oleh saluran televisi Al Hadath dan media lainnya mengenai kemajuan perundingan gencatan senjata (Gaza) dan posisi Hamas terkait isu penyerahan senjata," ujar Hamas di saluran Telegramnya, melansir TASS 6 Oktober."Tuduhan-tuduhan ini sama sekali tidak berdasar dan dilontarkan untuk mendiskreditkan posisi (Hamas) serta menyesatkan publik," sambungnya.Sebelumnya, saluran televisi Al Hadath, mengutip seorang sumber Hamas, mengatakan siap kelompok militan Palestina itu siap membebaskan semua sandera Israel yang masih hidup dalam satu hari.Namun, menurut sumber tersebut, Hamas membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyerahkan jenazah para sandera. Amerika Serikat siap "menunjukkan fleksibilitas" dalam hal ini, klaim sumber tersebut.Selain itu, menurut Al Hadath, para pejabat senior Hamas akan dapat meninggalkan Gaza jika mereka mau dengan jaminan Washington tidak akan menjadi sasaran upaya pembunuhan.Sumber saluran televisi tersebut juga mengatakan, Hamas telah setuju untuk menyerahkan senjata kepada badan khusus yang dibentuk dari pasukan Mesir dan Palestina di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.Kelompok Hamas "berkepentingan agar ketentuan-ketentuan rencana Gaza" yang ditawarkan oleh Presiden AS Donald Trump "secepat mungkin," kata sumber tersebut.Namun, Israel, menurutnya, berusaha "menghalangi" implementasi inisiatif Trump dan menolak untuk menghentikan pengeboman di wilayah kantong tersebut.Diketahui, Gedung Putih pada 29 September mengumumkan "rencana komprehensif" Presiden AS untuk menyelesaikan konflik Gaza, yang terdiri dari 20 poin. Proposal tersebut mencakup administrasi eksternal sementara untuk enklave tersebut dan pengerahan pasukan stabilisasi internasional. Israel telah menyatakan dukungannya terhadap rencana tersebut.Pada 3 Oktober, Hamas menyerahkan tanggapannya terhadap proposal Trump kepada mediator. Hamas menyatakan kesiapannya untuk membebaskan semua sandera Israel yang masih hidup yang ditahan di enklave tersebut dan menyerahkan jenazahnya.Mereka juga menegaskan kesediaannya untuk menyerahkan tanggung jawab pengelolaan Gaza kepada badan Palestina yang terdiri dari para politisi teknokrat independen.Namun, Hamas mencatat poin-poin yang tersisa dari rencana Trump mengenai masa depan Gaza harus dibahas dalam "kerangka kerja nasional Palestina yang komprehensif."Rencananya, putaran baru perundingan tidak langsung antara Israel dan Hamas akan berlangsung di Mesir hari ini.