OpenAI Tingkatkan Kontrol Pemilik Konten di Aplikasi Video AI Sora, Siapkan Skema Monetisasi

Wait 5 sec.

CEO OpenAI, Sam Altman (foto: x @5149jamesli)JAKARTA - OpenAI, pencipta ChatGPT, akan segera meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pemilik hak cipta mengatur secara spesifik bagaimana karakter mereka digunakan dalam aplikasi pembuat video berbasis AI, Sora. Selain itu, perusahaan juga berencana menerapkan sistem bagi hasil (revenue-sharing) bagi pihak yang mengizinkan penggunaan karakter mereka di platform tersebut.CEO OpenAI, Sam Altman, melalui blog pribadinya pada Jumat 3 Oktober, mengatakan bahwa fitur ini akan memberikan “kontrol yang lebih rinci terhadap pembuatan karakter” bagi para pemegang hak cipta, seperti studio film dan televisi. Altman menjelaskan bahwa opsi yang tersedia termasuk kemampuan untuk memblokir penggunaan karakter tertentu di dalam Sora.Langkah ini muncul di tengah meningkatnya sorotan terhadap dampak konten buatan AI terhadap hak kekayaan intelektual (HKI). Industri kreatif, terutama Hollywood, tengah mencari keseimbangan antara inovasi teknologi dan kompensasi yang adil bagi para kreator.OpenAI baru saja meluncurkan Sora sebagai aplikasi mandiri pekan ini, awalnya hanya tersedia di Amerika Serikat dan Kanada. Aplikasi ini memungkinkan pengguna membuat dan membagikan video AI berdurasi hingga 10 detik, yang dapat diambil dari konten berhak cipta dan dibagikan di feed layaknya media sosial.Namun, kebijakan hak cipta Sora diprediksi akan menimbulkan gesekan dengan industri film. Menurut sumber, Disney telah memutuskan untuk tidak mengizinkan penggunaan materi mereka di aplikasi tersebut.Altman juga menegaskan bahwa OpenAI akan segera menguji model bagi hasil dengan pemegang hak cipta yang bersedia membuka akses terhadap karakter mereka. Ia mengakui bahwa sistem ini masih membutuhkan penyesuaian.“Model bagi hasil ini akan melalui masa uji coba dan kesalahan untuk menemukan formula terbaik,” tulis Altman.Menurutnya, jumlah video yang dibuat pengguna jauh melampaui perkiraan awal — banyak di antaranya dibuat untuk audiens niche (tertentu). Karena itu, OpenAI melihat perlunya strategi monetisasi agar ekosistem Sora dapat berkelanjutan.OpenAI, yang didukung oleh Microsoft, sebelumnya telah meluncurkan model Sora ke publik tahun lalu sebagai bagian dari ekspansi ke teknologi multimodal — sistem AI yang mampu memahami dan menghasilkan teks, gambar, serta video.Langkah ini juga memperkuat posisi OpenAI dalam persaingan dengan perusahaan lain seperti Meta (yang baru meluncurkan platform AI video pendek bernama Vibes) dan Google dari Alphabet.Sora kini menjadi titik penting dalam perdebatan global soal batas kreativitas AI — apakah mesin bisa menjadi alat ekspresi baru tanpa mengorbankan hak cipta manusia di balik karakter yang dihidupkannya.