Arab Saudi hingga Indonesia Apresiasi Langkah Hamas Terkait Upaya Perdamaian Gaza

Wait 5 sec.

Operasi militer Israel di Gaza. (Sumber: Israel Defense Forces)JAKARTA - Menteri Luar Negeri Arab Saudi hingga Indonesia mengapresiasi niat baik kelompok Hamas terkait rencana perdamaian di Jalur Gaza yang diinisiasi oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.Dalam pernyataan bersama Hari Senin Menteri Luar Negeri Yordania, Uni Emirat Arab, Republik Indonesia, Republik Islam Pakistan, Republik Turki, Kerajaan Arab Saudi, Negara Qatar dan Republik Arab Mesir menyambut baik langkah-langkah yang diambil Hamas terkait usulan Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang di Gaza, membebaskan semua sandera, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, dan segera memulai negosiasi mengenai mekanisme implementasi.Para Menteri Luar Negeri juga menyambut baik pengumuman Hamas tentang kesiapannya untuk menyerahkan pemerintahan Gaza kepada Komite Administratif Palestina transisi yang terdiri dari para teknokrat independen."Mereka menekankan perlunya segera memulai negosiasi untuk menyepakati mekanisme pelaksanaan proposal tersebut, dan menangani semua aspeknya," kata pernyataan itu dikutip dari keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Senin 6 Oktober.Lebih jauh para Menteri Luar Negeri juga menyambut baik seruan Presiden Trump kepada Israel untuk segera menghentikan pengeboman dan memulai implementasi perjanjian pertukaran, serta menyampaikan apresiasi atas komitmennya untuk membangun perdamaian di kawasan."Perkembangan tersebut merupakan peluang nyata untuk mencapai gencatan senjata yang komprehensif dan berkelanjutan, serta untuk mengatasi kondisi kemanusiaan kritis yang dihadapi masyarakat di Jalur Gaza," kata mereka dalam pernyataan itu. Para Menteri Luar Negeri menegaskan kembali komitmen bersama untuk mendukung upaya-upaya pelaksanaan proposal tersebut, mengupayakan penghentian segera perang di Gaza, dan mencapai kesepakatan komprehensif yang menjamin pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa batas ke Gaza, tidak ada pengungsian rakyat Palestina, dan tidak ada tindakan yang diambil yang mengancam keamanan dan keselamatan warga sipil, pembebasan sandera, kembalinya Otoritas Palestina ke Gaza, penyatuan Gaza dan Tepi Barat."Serta mencapai mekanisme keamanan yang menjamin keamanan semua pihak, dengan cara yang mengarah pada penarikan penuh Israel, dan pembangunan kembali Gaza, serta menciptakan jalan menuju perdamaian yang adil berdasarkan solusi dua negara," tandas pernyataan tersebut.