Foto: FreepikJAKARTA - Ramen merupakan salah satu makanan khas Jepang yang kini populer di berbagai negara, ternyata tidak sepenuhnya aman jika dikonsumsi terlalu sering.Dilansir dari Daily Mail pada Sabtu, 27 September 2025, penelitian yang dipublikasikan di Journal of Nutrition, Health and Ageing menemukan bahwa makan ramen lebih dari satu kali dalam seminggu dapat meningkatkan risiko kematian dini, terutama pada pria di bawah usia 70 tahun.Ramen terdiri dari mi dengan kuah kaldu panas ditambah dengan irisan daging, rumput laut, dan sayuran. Hidangan ini menjadi pilihan makan siang atau malam yang praktis dan digemari banyak orang.Penelitian ini melibatkan lebih dari 6.500 peserta di wilayah Yamagata, Jepang dengan rentang usia sekitar 40 tahun. Para peserta penelitian dibagi menjadi empat kelompok, diantaranya:- Makan ramen kurang dari sekali sebulan- Satu hingga tiga kali dalam sebulan,- Sekali atau dua kali dalam seminggu- Paling sering mengonsumsi ramen sebanyak tiga kali atau lebih dalam seminggu.Hasilnya menunjukkan hampir sepertiga responden mengonsumsi ramen setidaknya sekali dalam seminggu. Kebanyakan dari mereka adalah pria lebih muda yang cenderung merokok, mengonsumsi alkohol, kelebihan berat badan, serta memiliki penyakit bawaan seperti diabetes atau tekanan darah tinggi.Para peneliti meneliti kebiasaan responden dalam menyeruput kuah ramen. Mereka membagi menjadi dua kategori, yakni menyeruput setengah porsi kuah dan lebih atau kurang dari setengah kuah.Setelah dilakukan pemantauan selama 4,5 tahun, tercatat 145 orang meninggal dunia. 100 di antaranya meninggal dunia akibat kanker dan 29 terkena penyakit jantung.Mereka yang sering makan ramen dan menyeruput setidaknya setengah dari kuahnya memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Pria yang mengonsumsi ramen lebih dari tiga kali seminggu dan mengonsumsi alkohol memiliki risiko kematian tiga kali lipat dibandingkan mereka yang jarang makan ramen.“Konsumsi mi ramen yang sering mungkin berhubungan dengan risiko kematian pada pria usia di bawah 70 tahun dan pada mereka yang mengonsumsi lebih dari 50 persen kuah mi serta alkohol," tulis para peneliti.Menurut para ahli, masalah utamanya ada pada tingginya kadar garam dalam kuah ramen."Mi ramen dan kuahnya mengandung kadar garam yang tinggi. Oleh karena itu, konsumsi ramen yang sering dapat menyebabkan asupan natrium berlebihan. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit terkait garam, seperti stroke dan kanker lambung," lanjut penelitian tersebut.Kadar garam yang tinggi dapat menyebabkan tekanan darah naik yang bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan konsumsi garam harian tidak lebih dari 5 gram, sementara panduan NHS di Inggris menyarankan batas 6 gram per hari.Meski hasil penelitian cukup kuat, para ilmuwan menegaskan temuan ini belum bisa disimpulkan sebagai sebab-akibat langsung. Hal ini karena penelitian bersifat observasi dan mengandalkan catatan makanan yang diisi sendiri oleh peserta. Tidak ada data detail mengenai ukuran porsi, jenis ramen yang dimakan atau kebiasaan olahraga peserta.“Kuesioner ini bergantung pada data yang dilaporkan sendiri dan menggunakan kategori yang didefinisikan secara umum, tanpa rincian mengenai ukuran porsi dan jenis ramen yang dikonsumsi. Hal ini dapat mengakibatkan perbedaan antara asupan yang dilaporkan dan sesungguhnya.” jelas para peneliti.