Psikologi di Balik Orang Dewasa Hobi Koleksi Boneka, Normalkah?

Wait 5 sec.

Ilustrasi koleksi boneka (Unsplash)YOGYAKARTA – Anak kecil yang gemar mengokeksi boneka memang sangat normal. Bahkan kebiasaan itu berdampak positif untuk anak-anak. Lalu bagaimana dengan orang dewasa? Pasalnya banyak pula orang dewasa yang justru hobinya mengoleksi boneka. Artikel ini akan membahas psikologi di balik orang dewasa hobi koleksi boneka.Psikologi di Balik Orang Dewasa Hobi Koleksi BonekaDilansir dari Psychology Today, pada tahun 2020 dua peneliti dari Departemen Psikologi di Universitas Toronto di Scarborough mencoba mempelajari faktor psikologis di balik hobi orang dewasa yang suka koleksi boneka.Eksperimen yang dilakukan Ignacio dan Cupchik mencoba membagi orang dewasa yang mengoleksi boneka ke dalam dua kelompok besar berdasarkan seberapa kuat konsep diri (sense of self) mereka. Kategori pertama adalah kolektor yang memiliki secure self dan kedua adalah kolektor yang insecure self.Kolektor dengan secure self adalah orang-orang yang tahu kekuatan diri mereka, punya stabilitas identitas, dan punya toleransi pada pengalaman buruk dalam kehidupan. Sedangkan kolektor dengan insecure self adalah yang mudah goyah. Mereka juga menggunakan koleksi boneka mereka sebagai media “memperbaiki” diri.Berdasarkan hasil penelitian, kolektor yang masuk kategori secure self menganggap kegiatan mereka hanya sebagai bentuk eksresi kreatif saja. Berbeda, kolektor dengan kategori insecure self menganggap boneka sebagai terapi untuk diri sendiri.Bolehkah Koleksi Boneka saat Dewasa?Pada dasarnya bermain dengan boneka ketika sudah dewasa adalah boleh, dan legal untuk dilakukan. Hanya saja, dilansir dari website resmi Fakultas Psikologi Universitas Medan Area, boneka tidak boleh menjadi penyebab utama kerusakan mental dan emosional seseorang ketika dewasa.Bermain boneka koleksi akan dianggap masalah jika muncul penekanan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, orang dewasa harus membawa boneka kesayangannya ke mana-mana. Jika boneka tak dibawa, mereka akan gelisah hingga mengganggu kehidupan. Jika terjadi hal itu, maka gejala kesehatan mental sudah terlihat.Kegemaran masa kecil terhadap boneka juga bisa mengubah minatnya ketika sudah dewasa. Perubahan tersebut menandakan bahwa orang tersebut memiliki perkembangan mental yang sehat.Sebagai contoh, di masa kecil Anda gemar bermain dengan boneka dan mendandani mereka. Kegemaran itu kemudian berubah hingga membuat Anda gemar merancang busana atau merias orang. Minat yang tumbuh dari hobi masa kecil itu yang diharapkan mampu dimiliki oleh siapapun.Kesimpulannya, bermain atau mengoleksi mainan termasuk boneka mampu memberi kebahagiaan sekaligus meningkatkan kreativitas. Namun ada batas-batas tertentu yang harus dibedakan.Itulah informasi terkait psikologi di balik orang dewasa hobi koleksi boneka. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.