Presiden Indonesia Prabowo Subianto berpidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-80 di Markas Besar PBB di New York, AS, Selasa (23/9/2025). Foto: Mike Segar/REUTERSPresiden Prabowo Subianto berbicara mengenai rencana pembangunan Giant Sea Wall di Pantai Utara Jakarta pada Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9). Dia mengungkapkan soal peningkatan permukaan air laut yang ekstrem."Permukaan air laut di pantai utara ibu kota kita meningkat lima sentimeter setiap tahunnya. Bisakah Anda bayangkan dalam 10 tahun? Bisakah Anda bayangkan, dalam 20 tahun?" kata Prabowo.Untuk itu, ia bersama jajaran berkomitmen membangun Giant Sea Wall sepanjang 480 Km di utara Jawa. Katanya ini untuk kepentingan menyelamatkan masyarakat hingga puluhan tahun ke depan."Untuk itu, kita terpaksa membangun tembok laut raksasa sepanjang 480 kilometer. Kita mungkin membutuhkan waktu 20 tahun. Tapi kita tidak punya pilihan. Kita harus mulai sekarang," tutur dia."Oleh karena itu kami memilih untuk menghadapi perubahan iklim, bukan dengan slogan-slogan, namun dengan langkah-langkah segera," sambungnya.Presiden Indonesia Prabowo Subianto berpidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-80 di Markas Besar PBB di New York, AS, Selasa (23/9/2025). Foto: Jeenah Moon/REUTERSSebelumnya, Pemerintah memastikan proyek Giant Sea Wall atau tanggul laut raksasa masih dalam tahap penjajakan investasi. Menko Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa peluang kerja sama tidak hanya terbuka untuk China, tetapi juga negara lain.“Masih terus dibicarakan ya, kita akan semakin membuka komunikasi, tentu tidak hanya Tiongkok tapi dengan berbagai negara lain,” kata AHY usai menghadiri rapat di Istana Kepresidenan, Kamis (11/9).AHY menjelaskan, pemerintah akan menyiapkan blueprint pembangunan tanggul laut dengan mengombinasikan rancangan dari dalam negeri dan masukan dari negara yang berpengalaman di bidang serupa.