Ilustrasi situasi toksik yang layak ditinggalkan menurut psikologi (Freepik)YOGYAKARTA - Dalam hidup, terkadang kita merasa terjebak dalam situasi atau hubungan yang semakin lama justru membuat diri lelah dan tersakiti. Terus bertahan bukanlah tanda keberanian jika justru mengikis kesehatan mental, harga diri, atau kebahagiaan. Menurut psikologi, ada momen-momen tertentu di mana “melangkah pergi dan tak menoleh kembali” bukanlah kelemahan, melainkan bentuk perawatan terhadap diri sendiri. Berikut situasi toksik yang merupakan keputusan bijak untuk ditinggalkan.1. Saat nilai inti Anda selalu diabaikan atau diolok-olokNilai-nilai inti, seperti kejujuran, integritas, keyakinan pribadi, adalah fondasi karakter seseorang. Jika orang di sekitar Anda terus meremehkan atau mengejek prinsip-prinsip itu, misalnya menganggapnya “terlalu idealistis” atau “tak realistis”, hal tersebut bisa jadi bentuk pelecehan psikologis. Lingkungan yang menghina nilai diri akan lama-kelamaan merusak rasa percaya diri dan membuat Anda ragu terhadap jati diri sendiri. Pada titik ini, meninggalkan hubungan atau situasi tersebut bisa dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap diri sendiri dan batasan Anda.2. Ketika hubungan dibangun di atas manipulasiBeberapa hubungan baik persahabatan, asmara, maupun profesional berjalan dengan pola manipulatif. Dalam situasi toksik yang memaksa Anda melakukan hal-hal yang sebenarnya Anda tolak, membuat energi habis dan kesejahteraan mental akan terkikis. Melepaskan diri dari dinamika seperti ini adalah cara tegas menyatakan bahwa kedamaian batin Anda bukan barang tawar-menawar.Ilustrasi situasi toksik yang layak ditinggalkan menurut psikologi (Freepik) 3. Saat pertumbuhan Anda selalu dipatahkanIdealnya, orang-orang di sekitar Anda mendukung keinginan untuk berkembang. Mereka harusnya memberi kesempatan Anda untuk belajar lebih, mencoba hal baru, menjadi versi lebih baik dari diri sendiri. Namun, bila setiap langkah peningkatan Anda justru dibalas dengan ejekan, sinisme, atau sabotase halus, lingkungan itu bukan tempat yang sehat. Dalam jangka panjang, bertahan hanya akan menahan potensi Anda. Di sinilah saatnya mempertimbangkan langkah mundur agar Anda bisa berada di lingkungan yang menghargai proses perkembangan Anda.4. Kepercayaan rusak secara berulangSemua hubungan memerlukan kepercayaan sebagai fondasi. Kesalahan dan konflik bisa terjadi, tetapi jika yang terjadi adalah pengkhianatan terus-menerus, kebohongan berkali-kali, dan minimnya rasa tanggung jawab, maka ruang untuk memperbaiki mungkin telah tertutup. Jika pihak lain tak mau berubah atau mengakui kesalahan, mempertahankan hubungan tersebut bisa jadi lebih merusak daripada melepaskannya.5. Saat kesejahteraan emosional atau fisik berada dalam bahayaToksisitas tak selalu berupa kata-kata, bisa juga berupa intimidasi fisik, ancaman, atau tekanan emosional yang membuat Anda hidup dalam ketakutan. Ketika Anda merasa selalu “berjalan di atas kulit telur” atau takut menuangkan pendapat sendiri, itulah tanda bahwa situasinya telah membahayakan. Kesehatan mental dan fisik Anda jauh lebih penting daripada mempertahankan ikatan apapun. Mengundurkan diri dari situasi seperti ini adalah tindakan cinta terhadap diri sendiri.6. Bila kekacauan negatif mendominasi kenyamanan dan sukacitaSemua orang bisa mengalami hari buruk atau stres sesekali, tetapi jika di sekeliling Anda setiap hari dipenuhi komplain, pesimisme, sinisme, atau energi negatif yang melelahkan, itu bukan “siklus wajar” melainkan pola beracun. Lingkungan semacam ini akan mengikis semangat dan ketenangan Anda. Berani menjauh dari situasi negatif kadang menjadi awal bagi perjalanan menuju suasana hidup yang lebih ringan dan berenergi.7. Ketika hubungan terasa sepihakAnda yang selalu mengusahakan, menjalin komunikasi, merencanakan pertemuan, memberi perhatian. Sementara pihak lain hanya merespons sesekali atau minimal. Ketika keseimbangan memberi dan menerima hilang, dan usaha hanya datang dari satu pihak, hubungan itu akan terasa seperti beban. Pada akhirnya, Anda bisa menyadari bahwa Anda menghabiskan energi untuk sesuatu yang tak pernah tumbuh bersama. Menyudahi hubungan seperti ini memberi ruang bagi interaksi yang lebih sehat dan setara.8. Jika batasan Anda telah dilanggar berulang kaliBatas pribadi atau boundary adalah garis tak terlihat yang memberi tahu orang lain apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan terhadap Anda. Ketika batas itu diabaikan terus-menerus meskipun Anda sudah menyatakan dengan jelas, itu berarti pihak lain menganggap batas Anda tak memiliki bobot. Mengutip The Vessels, Minggu, 28 September, melanjutkan hubungan seperti itu hanya akan memperkuat pesan bahwa Anda boleh diinjak-injak. Dengan memilih pergi, Anda menegaskan bahwa Anda pantas dihormati dan diperlakukan dengan adil.Meninggalkan situasi toksik, bukan selalu berarti menyerah. Justru, dalam konteks delapan situasi di atas, menjauh bisa jadi jalan paling sehat untuk menjaga diri sendiri dan penghargaan atas kesejahteraan pribadi.