Mensesneg Prasetyo Hadi usai rapat dengan Presiden Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, Minggu (28/9/2025). Foto: Jonathan Devin/kumparanPresiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri Kabinet Merah Putih ke kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, pada Minggu (28/9).Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, menjelaskan pemanggilan itu dilakukan usai Prabowo melakukan kunjungan kerja ke luar negeri selama sepekan terakhir. Rapat itu berlangsung sekitar 3 jam."Hari ini Pak Presiden memanggil beberapa menteri untuk beliau mendapatkan update. Karena Bapak Presiden sebagaimana kita ketahui, melakukan lawatan perjalanan ke luar negeri selama 7 hari," kata Prasetyo di lokasi.Prasetyo melanjutkan, Prabowo ingin mengetahui perkembangan berbagai programnya selama dia pergi ke luar negeri. "Memanggil beberapa menteri untuk mendapatkan laporan update dari program-program yang sebelum beliau, sebenarnya sudah direncanakan, sehingga hari ini beliau ingin mendapatkan laporan progres program tersebut," jelasnya.Prasetyo memaparkan, pembahasan dilakukan mulai dari masalah pangan. Misalnya cadangan beras hingga program cetak sawah.Dari Kementerian Kesehatan juga, lanjut Prasetyo, dalam rapat tersebut juga memaparkan perkembangan program cek kesehatan gratis."Kemudian tentu laporan dari Menko Pangan berkenaan dengan masalah Badan Gizi Nasional yang tadi dari pagi, kemudian siang, kita melakukan rapat koordinasi untuk perbaikan terhadap tata kelola manajemen badan gizi nasional. Termasuk penyelesaian terhadap terhadap beberapa masalah yang muncul," papar dia.Dari Kementerian ESDM, Prasetyo menjelaskan, juga melaporkan masalah lifting minyak, ground breaking pabrik metanol dan pembangunan pabrik etanol."Kemudian Menteri Kelautan juga melaporkan beberapa program di Kementerian Kelautan untuk satu misalnya adalah revitalisasi 20 hektare tambak di Jawa barat. Kemudian juga progres pembangunan kampung nelayan yang sejak awal sudah direncanakan dan masuk di dalam skema pembiayaan, baik dari APBN, maupun skema pembiayaan dari sisi investasi," ungkapnya.