Mengenal Lebih Dekat Risiko Aritmia di Hari Jantung Sedunia

Wait 5 sec.

Ilustrasi aritmia. (Freepik)JAKARTA - Hari Jantung Sedunia diperingati setiap 29 September menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap berbagai penyakit kardiovaskular. Salah satu yang kerap luput dari perhatian adalah aritmia, yaitu gangguan irama jantung yang bisa menimpa siapa saja.Aritmia terjadi ketika sinyal listrik yang mengatur detak jantung tidak bekerja sebagaimana mestinya. Kondisi ini membuat jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau bahkan tidak teratur.Ada pun beberapa jenis aritmia yang umum, antara lain fibrilasi atrium (AFib), takikardia supraventrikular (SVT), bradikardia, hingga ventricular fibrillation (VFib) yang merupakan kondisi darurat medis karena bisa menyebabkan henti jantung mendadak.Tidak semua aritmia bersifat berbahaya. Ada aritmia ringan, seperti beberapa jenis takikardia atau bradikardia yang umumnya tidak menimbulkan gejala serius. Namun, ada juga aritmia berat seperti ventricular fibrillation (VFib) yang bisa menyebabkan jantung berhenti memompa darah dan berujung pada henti jantung mendadak.Menurut dr. Daniel Tanubudi, SpJP-FIHA, Spesialis Jantung & Pembuluh Darah Eka Hospital BSD, masyarakat perlu lebih peka terhadap gejala awal. yang berdebar, rasa pusing, sesak napas, hingga mudah lelah sering kali dikaitkan dengan kelelahan biasa. Padahal, tanda-tanda ini bisa menjadi sinyal adanya masalah serius pada jantung."Pengobatan aritmia tidak bisa hanya bergantung pada obat-obatan. Gaya hidup sehat berperan sangat penting dalam menjaga irama jantung tetap stabil. Olahraga teratur dan pola makan seimbang akan sangat membantu mengurangi risiko komplikasi,” jelasnya.Faktor risiko aritmia sendiri cukup beragam, mulai dari pola hidup tidak sehat seperti konsumsi kafein berlebihan, alkohol, dan merokok, hingga kondisi medis tertentu seperti hipertensi, diabetes, penyakit tiroid, atau adanya riwayat penyakit jantung dalam keluarga.Meski tidak semua aritmia berbahaya, masyarakat tetap perlu waspada. Aritmia ringan mungkin hanya menimbulkan keluhan sesaat, tetapi aritmia berat seperti VFib bisa mengancam nyawa hanya dalam hitungan menit bila tidak segera ditangani. Untuk memastikan kondisi jantung, pemeriksaan seperti EKG dan tes medis lain sangat diperlukan."Mengenali gejala sejak dini dan berkonsultasi dengan dokter adalah kunci utama. Jangan menunda pemeriksaan jika ada keluhan yang mencurigakan,” tegas dr. Daniel.