Bintang Lima di Aplikasi Kuliner Jadi Patokan Anak Muda saat Cari Tempat Makan

Wait 5 sec.

Ilustrasi aplikasi kuliner. (Freepik)JAKARTA - Masyarakat saat ini kerap mengandalkan aplikasi kuliner untuk mencari referensi makanan. Dari sekian banyak pilihan restoran, konsumen kerap merasa kebingungan menentukan mana yang benar-benar sesuai dengan selera dan layak dicoba.Bagi generasi muda khususnya, rekomendasi yang kredibel masih dianggap penting agar pengalaman kuliner tidak sekadar mencoba-coba, tetapi juga memberikan kepuasan.Fenomena tersebut turut mendorong berbagai platform menghadirkan fitur panduan kuliner yang lebih terkurasi. Hal ini pun diakui Melinda Savitri, Country Marketing & Communications Head Grab Indonesia."Reputasi hingga referensi dapat memperkuat peran panduan kuliner autentik buat pecinta kuliner. Hal ini mencakup ketika pelanggan memilih restoran terbaik, memesan makanan favorit, melakukan reservasi makan di tempat, hingga menjadi panduan kuliner terpercaya bagi masyarakat Indonesia," tuturnya dalam keterangan pers Grab Bintang Lima kepada VOI. Apalagi jika suatu restoran atau kedai memiliki reputasi baik, semisal bintang lima di aplikasi kuliner, ditambah lagi terdapat sentuhan penilaian dari pakar kuliner Indonesia, maka restoran tersebut semakin memiliki citra yang baik di mata konsumen."Makanan yang baik bukan hanya soal cita rasa sesaat, melainkan konsistensi yang terjaga dari waktu ke waktu serta produksi sesuai kapasitas agar kualitas terjamin," tambah Melinda.Tak hanya reputasi, sistem atau fitur penilaian (melalui bintang), menurut pakar kuliner Indonesia, William Wongso dapat membantu lebih banyak gerai kecil atau UMKM untuk terus menjaga kualitas hingga mendorong perkembangan bisnisnya."Yang lebih penting, fitur penilaian (bintang) dari aplikasi kuliner juga memberi ruang bagi UMKM untuk tampil sejajar dengan restoran besar. Banyak warung dan kedai kecil yang kualitas makanannya tidak kalah, dan sudah seharusnya mendapat sorotan,” ujar William Wongso.Salah satu pelaku usaha kuliner yang masuk dalam daftar dan memiliki reputasi bintang lima di aplikasi kuliner, Robby Gunawan, pemilik resto Ayam Goreng Petojo, mengatakan, penilaian pelanggan dapat menjadi standar kurasi profesional, sehingga dapat dijadikan panduan kuliner yang dapat dipercaya pelanggan. "Perasaan kami campur aduk yaitu senang dan bangga, saat mengetahui merchant kami masuk dalam kategori bintang lima. Harapan terbesar kami adalah bisa terus mempertahankan kualitas terbaik ini. Yang paling luar biasa, penjualan kami meningkat drastis sekitar 25 persen yang sangat signifikan," tuturnya. Di samping itu, inovasi teknologi berupa kecerdasan buatan (AI) turut mewarnai pertumbuhan industri kuliner di Tanah Air. Fitur ini dapat mempermudah pengguna untuk memilih jenis makanan atau restoran yang diinginkan. Hal tersebut tentu dapat mempermudah para pecinta kuliner menemukan makanan favoritnya di suatu aplikasi. "Dengan dukungan teknologi AI, pengguna hanya perlu mengetikkan kriteria restoran, kedai, atau jenis makanan yang diinginkan di kolom pencarian. Kemudian akan muncul rekomendasi yang sesuai dengan pilihan. Ini artinya, semua kebutuhan kuliner bisa dilakukan hanya dalam satu aplikasi, mulai dari cari ide makanan, pilih restoran, hingga pesan dan lacak order. Pengguna tidak perlu repot buka aplikasi lain, karena semua jadi lebih simpel, anti gagal dan terhubung,” tutup Melinda.