Wapres AS JD Vance. (Wikimedia Commons/Gage Skidmore)JAKARTA - Amerika Serikat sedang mempertimbangkan permintaan Ukraina untuk mendapatkan rudal jarak jauh Tomahawk dalam upayanya melawan Rusia, kata Wakil Presiden JD Vance pada Hari Minggu.Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah meminta Amerika Serikat untuk menjual rudal Tomahawk ke negara-negara Eropa yang akan mengirimkannya ke Ukraina.Berbicara dalam acara "Fox News Sunday", Wapres Vance mengatakan Presiden Donald Trump akan membuat "keputusan akhir" apakah akan menyetujui kesepakatan tersebut."Kami tentu saja sedang mempertimbangkan sejumlah permintaan dari negara-negara Eropa," kata Wapres Vance, melansir Reuters 29 September.Wapres Vance menambahkan, invasi Rusia ke Ukraina telah terhenti dengan sedikit keuntungan teritorial baru-baru ini."Kami telah aktif mengupayakan perdamaian sejak awal pemerintahan, tetapi Rusia harus bangun dan menerima kenyataan. Banyak orang yang sekarat. Mereka tidak punya banyak hasil," tandasnya.Rudal Tomahawk memiliki jangkauan 2.500 km (1.550 mil), dan akan menjadi aset berharga bagi Ukraina dalam melawan rentetan serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia yang terus-menerus.Pengiriman senjata semacam itu hampir pasti akan dianggap oleh Rusia sebagai eskalasi dalam perangnya di Ukraina.Sebelumnya, Presiden Trump telah menolak permintaan Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh. Tetapi, Ia merasa frustrasi dengan penolakan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mencapai kesepakatan damai.